Aktivis di Australia Mengenang Filep Karma: Bapak Bangsa Papua Barat

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 09 November 2022 | 13:04 WIB
Aktivis di Australia Mengenang Filep Karma: Bapak Bangsa Papua Barat
Filep Karma [suara.com/Siswanto]

Karena hubungan pertemanan yang erat ini, berita kepergian Filep bukanlah hal yang mudah diterima Veronica.

"Foto dan video Pak Filep yang meninggal di pantai itu sejauh advokasi Papua saya merupakan foto tersulit yang pernah saya encounter dan teliti. Itu setengah mati," katanya.

Konsisten, menurut akademisi

Sementara itu, dari sudut pandang intelektual peneliti isu Papua di Indonesia Dr Adriana Elisabeth, Filep Karma adalah seseorang yang konsisten.

Menurutnya, Filep terus berpegang pada satu pemikiran, yang semuanya dinyatakan "dengan cara yang tidak provokatif."

"Dia melihat tidak ada harapan ketika Papua berada di Indonesia. Itu selalu kalimat-kalimatnya," kata Dr Adriana.

"Esensinya bahwa tidak ada solusi untuk Papua selama ini kecuali Papua berdiri sendiri."

Dr Adriana memperkuat pernyataannya dengan menuturkan fakta bahwa Filep masih memiliki pandangan yang sama bahkan setelah dipenjara selama 11 tahun.

"Kan mungkin kalau orang dipenjara itu kan diharapkan ada efek jera, ternyata kan beliau tidak, selain juga beliau bilang 'saya tidak merasa bersalah', seperti itu," katanya.

"Jadi artinya ada prinsip yang sangat sulit untuk diubah dari pemahaman beliau tentang kondisi di Papua.

Baca Juga: Sosok Filep Karma, Aktifis Papua Jasadnya Tergeletak di Pantai Base G Jayapura

"Dan pernah juga di penjara misalnya dia tidak mau diberikan grasi atau amnesti, karena kalau dia menerima itu dia merasa memang melakukan kesalahan, sementara dia merasa yang dia lakukan itu benar."

Filep Karma dimakamkan pada Rabu malam (02/11) di Expo Waena, Distrik Heram, Jayapura.

Pemakamannya dihadiri ribuan orang yang menyanyikan lagu "Hidup Ini Suatu Misteri" yang dikarang Arnold C Ap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI