Suara.com - Partai Demokrat menganggap kecurigaan Ketua DPP PDIP Said Abdullah atas pertemuan Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka hanya didasarkan terhadap penilaian subjektif kepada Anies.
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menilai seharusnya Said bisa melihat secara objektif. Bukan hanya kelemahan Anies, namun juga pencapaian Anies semasa bekerja menjadi gubernur DKI Jakarta.
Karena itu, menurutnya tidak relevan apabila kemudian PDIP memandang buruk secara keseluruhan adanya kegiatan Anies beremu wali kota Solo itu.
"Harusnya objektif karena kalau subjektif seseorang pasti kekurangan ada. Tapi kan gak bisa digeneralisir pertemuan untuk tutupi kelemahan gak kerja. Padahal publik bisa liat kinerja selama pimpin Jakarta dan pasti pimpinan ada kekurangan dan kelebihan tidak sempurna," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Ia sekaligus menanggapi kecurigaan Said bahwa ada politik pecah belah partai yang ingij dilakukan Anies, menyusul pertemuannya dengan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
![Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan SBY soal kecurangan Pilpres 2024 pada Kamis (29/9/2022). [Suara.com/Novian Ardiansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/29/77798-ketua-dpp-partai-demokrat-herman-khaeron.jpg)
"Lagi-lagi itu subjektif," kata Herman.
NasDem Bela Anies-Gibran
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi menanggapi tudingan dan kecurigaan PDI Perjuangan terhadap Anies Baswedan yang berteku Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia tudingan itu merupakan hal buruk.
Effendi menilai tudingan itu timbul berdasarkan dengan isi pikiran dan isi hati. Padahal menurut dia, apa yang dilakukan Anies dan Gibran tidak seperti yang ditudingkan.
"Mulut busuk karena otak dan hati busuk. Bandingkan, anak muda belia berpolitik sangat cerdas dan dewasa, yang tua berpolitik behlul dan kekanak-kanakan," kata Effendi kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Sementara itu, terkait pertemuan Anies dan Gibran, diakui Effendi dirinya tidak mengetahui lantaran tidak ada di jadwal kunjungan Anies. Ia memastikam pertemuan itu memang berlangsung secara dadakan. Tetapi itu tidak menjadi penting, terpenting menurutnya ialah berlangsungnya pertemuan.
"Silaturahmi itu sangat penting, bukan soal mendukung atau tidak," katanya.
Effendi lantas mengapresiasi sikap Gibran selaku Wali Kota Solo yang dapat menerima kunjungan Anies di Solo.