Hal tersebut mengindikasikan pasokan rudal Moskow kemungkinan mulai menipis. Pasalnya Moskow telah menjual S-300 ke Venezuela, China, Iran dan Mesir dan negara-negara lainnya. Rusia telah mengerahkan S-300 di Suriah dan menempatkannya di Semenanjung Crimea, wilayah yang diserobot Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
Di sisi lain, Amerika Serikat kukuh mengatakan rudal S-300 adalah karena serangan dari Rusia. Pasalnya AS tidak memiliki informasi baru yang menunjukkan bahwa rudal S-300 tersebut dari Ukraina.
AS tetap yakin bahwa Rusia yang harus disalahkan. Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menegaskan bahwa negaranya tidak berada di balik insiden fatal tersebut.
Kontributor : Trias Rohmadoni