Anies Picu 'Bara' Di Tubuh PPP, Kader Ramai Membelot Dukung Capres NasDem: "Elite Partai Ka'bah Ketar-ketir"

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 21 November 2022 | 09:28 WIB
Anies Picu 'Bara' Di Tubuh PPP, Kader Ramai Membelot Dukung Capres NasDem: "Elite Partai Ka'bah Ketar-ketir"
Acara deklarasi Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 mendatang di Grand Pacific Restaurant & Convention Hall, Yogyakarta, Rabu (16/11/2022). [Suarajogja.id / Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Masing-masing dari kami belum ada yang membahas mengenai soal nama. Dan itu kami belum masuk fase itu. Dan di KIB masih mengelaborasi visi dan misi KIB untuk lima tahun akan datang," ujarnya.

Analisa Pakar

Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Meski dua petinggi KIB menyatakan tak mempersoalkan adanya dukungan dari Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun bagi Anies, namun oleh analis politik, yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, hal itu jelas menambah kepercayaan diri bagi Anies karena muncul sokongan dari luar Koalisi Perubahan yang diisi NasDem, PKS dan Demokrat.

Menyitat laman Warta Ekonomi (media partner Suara.com), Arifki lantas membeberkan analisanya terkait dukungan Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun kepada Anies.

"Pertama, FKM merupakan kader dan konstituen PPP yang kecewa dengan partai," ujar Arifki.

Menurutnya, Forum Ka'bah Membangun tidak tanggung-tanggung dan punya sikap politik lebih cepat dalam mengambil keputusan sebagai organisasi PPP.

"FKM itu lebih memilih berlawanan secara narasi dan keinginan politik dengan basis pemilihnya, yakni PPP," kata dia.

Kedua, PPP memiliki rasa khawatir jika basis pemilih lari ke partai lain secara organisasi. Salah satu contohnya FKM.

"Hal tersebut terbukti dengan PPP tidak menertibkan gerakan itu. Kekhawatiran PPP itu merupakan hal yang nyata," ucapnya.

Baca Juga: KIB Merespons Gejolak yang Terjadi di Internal PPP

Ketiga, kata dia, PPP masih tersandera dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi dua Partai lain Golkar dan PAN.

"Sebab, sampai saat ini KIB belum berani juga mengumumkan tokoh yang akan didorong sebagai capres atau cawapres," imbuh Arifki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI