Kisah-kisah Pilu Gempa Cianjur: Rombongan TK Terkubur, Jenazah Ibu-Anak Berpelukan

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 26 November 2022 | 12:56 WIB
Kisah-kisah Pilu Gempa Cianjur: Rombongan TK Terkubur, Jenazah Ibu-Anak Berpelukan
Foto udara rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengangkatan yang melibatkan sejumlah petugas membuahkan hasil pada Jumat pagi. Saat itu diketahui bahwa semua penumpang masih berada di dalam mobil. Ada delapan jasad yang ditemukan.

Diantaranya, Yanti Mandasari (42), Kepala Taman Kanak-kanak TK Insan Hasanah yang saat ditemukan masih dalam posisi memeluk erat jenazah anaknya, Qinanti (2). Agus Gunawan (45) sang suami diketahui ikut melakukan proses evakuasi tersebut.

Agus mengatakan, semua korban berhasil diangkat setelah petugas berupaya selama berjam-jam. Jenazah bisa diangkat setelah petugas terpaksa memotong mobil yang masih terkubur separuh itu menjadi beberapa bagian.

3. Kafe Terseret Tanah

Sebuah kafe yang berada di tebing setinggi 20 meter tertimbun dan terseret tanah longsor. Terkait jumlah korban di kawasan tersebut masih belum pasti. Di waktu gempa terjadi lokasi itu kerap ramai pengunjung.

Seorang warga setempat, Medi, mengatakan Cafe Ar'Seven memiliki dua barista yang ramah. Di jam-jam terjadinya gempa, katanya, tempat itu seringkali tengah banyak pengunjung. Suasana kafe itu disebut nyaman namun memang rawan longsor.

4. Korban Hanya Lewat

Asep Rudi Hendra (48), warga Desa Dawuan, Kabupaten Majalengka menjadi salah satu korban gempa bumi Cianjur. Saat itu, ia hendak pergi ke Tangerang untuk bekerja dan beristirahat sejenak di Rest Area Tapal Kuda Cugenang, Cianjur.

Istri Asep, Siti Soliha menyebut suaminya jarang pulang ke Majalengka. Ia sengaja pulang untuk menghadiri pertunangan anak pertamanya di hari Minggu. Besoknya, ia izin kembali bekerja ke Tangerang.

Baca Juga: 5 Hari Tak Diganti Dalaman, Kang Dedi Mulyadi Beri Bantuan Pakaian Dalam Untuk Ibu-Ibu

Beberapa menit sebelum gempa, Asep disebut Siti masih mengirimkan pesan WhatsApp untuk memberi kabar. Namun, maut tiba-tiba menghampiri Asep yang meninggal dunia akibat bencana alam tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI