Dilema, Akhirnya Anies Jadi Oportunis di Tengah Posisi Nasdem Dalam Lingkaran Oligarki Kekuasaan

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 30 November 2022 | 15:32 WIB
Dilema, Akhirnya Anies Jadi Oportunis di Tengah Posisi Nasdem Dalam Lingkaran Oligarki Kekuasaan
Anies Baswedan di JCC Senayan acara HUT Partai NasDem Ke-11, Kamis (10/11/2022). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, NasDem memilih tetap realistis. Realistis itu dilihat NasDem dari perolehan suara partai di Pemilu 2019.

Perolehan suara NasDem tidak cukup untuk mengantarkan Anies di gelanggang Pilpres sendirian, tanpa rekan koalisi.

Mengingat syarat mencalonkan capres dan cawapres harus memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

"Kalian tahu itu, Nasdem hanya 10,3 persen, persyaratan kita 20 persen, ya kurang kita. Diperlukan kawan," kata Paloh.

"Nah seolah ini sudah terjadi hubungan komunikasi yang baik dengan kawan kita Partai Demokrat. Kawan kita dari partai PKS. Nah ini barangkali masing-masing sedang melihat, ya kan," katanya.

Sebelumnya, Partai NasDem secara resmi telah mengumumkan atau mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden yang bakal diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Berdasarkan pantauan Suara.com deklarasi atau pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem atau NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10).

Awalnya Surya menyampaikan pidato sambutannya dari atas podium. Sejumlah petinggi jajaran Partai NasDem turut hadir dalam acara ini.

Surya menyampaikan salah satu alasan Anies dipilih menjadi calon presiden diusung NasDem yakni karena Gubernur DKI Jakarta itu dianggap paling terbaik.

Baca Juga: Buru-buru Tepis Deklarasi Relawan Amanat Indonesia Dukung Anies Capres 2024, Waketum PAN: Itu Sikap Pribadi!

"Kenapa Anies? Why not the best," kata Surya disambut tepuk tangan para kader.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI