Suara.com - Ferdy Sambo menceritakan detik-detik terjadinya penembakan Brigadir J. Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J ini mengaku kaget dengan peristiwa yang berlangsung sangat cepat dan membuat Yosua langsung ambruk di lantai.
Pengakuan mantan Kadiv Propam itu disampaikan dalam sidang sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Awalnya, ia mengaku sedang melabrak Yosua akibat kasus di Magelang yang dinilai melukai istrinya, Putri Candrawathi.
Karena begitu emosi, Sambo langsung memerintahkan ajudan termudanya, Richard Eliezer alias Bharada E untuk menghajar Yosua. Namun, lanjutnya, Bharada E justru melepaskan tembakan yang membuat Yosua langsung roboh.
"Saya bilang (ke Yosua), 'Kamu kurang ajar!' Saya perintahkan Richard untuk hajar. 'Hajar, Cad! Kamu hajar, Cad!," kata Sambo menirukan perintahnya kepada Bharada E.
Begitu mendapat perintah itu, Sambo menyebut Bharada E langsung menembak Yosua sampai jatuh. Peristiwa itu disebut Sambo berlangsung sangat cepat sehingga membuat dirinya sendiri kaget.
Ia mengaku sama sekali tidak menyangka bahwa ajudannya itu bakal menebak Brigadir J. Karena kaget, Sambo langsung berteriak ke Bharada E untuk berhenti menembak.
Sambo lantas melihat Yosua sudah roboh di lantai dalam kondisi berlumuran darah. Pemandangan itu diakui membuat dirinya langsung panik dan kebingungan.
"Itu kejadian (penembakan oleh Bharada E) cepat sekali. Tidak sampai sekian detik karena cepat sekali penembakan itu," cerita Sambo.
"Saya kaget. Kemudian saya sampaikan, 'Setop! Berhenti!', begitu melihat Yosua jatuh. Kemudian (Yosua) sudah berlumuran darah. Saya jadi panik, Yang Mulia," sambungnya.
Baca Juga: Tatapan Tajam Kuat Maruf ke Benny Ali yang Dianggap Berbohong
Meski sempat bingung harus melakukan apa, Sambo akhirnya memiliki ide untuk menutupi peristiwa tersebut. Ia mulai menyusun skenario baku tembak yang dinilai masuk akal. Apalagi, Yosua juga terlihat masih membawa senjata di pinggangnya.