
Apa yang dikatakan politisi PDIP sontak membuat kubu NasDem kebakaran jenggot. Narasi yang dilontarkan anak buah Megawati itu dinilai sebagai upaya mendorong Jokowi untuk segera melakukan reshuffle kabinet.
NasDem pantas khawatir, mengingat saat ini hubungan Jokowi dengan ketum mereka Surya Paloh tampaknya tengah merenggang. Hal itu ditandai dengan tidak hadirnya Jokowi di HUT NasDem beberapa waktu lalu.
Sejumlah analis juga menyebut, menteri dari NasDem paling berpotensi didepak dari kabinet Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan, bahwa Jokowi tak bisa disuruh-suruh oleh seorang petugas partai selama memerintah.
“Tidak pantas ada orang partai menyuruh-nyuruh Pak Jokowi. Sedangkan Pak Jokowi tidak lebih rendah atau bawahan partai. Ini kan kepala pemerintahan, masa disuruh-suruh,” kata Ahmad Ali kepada wartawan melansir wartaekonomi.com-jaringan Suara.com.
“Kalau memang mau mengimbau, tidak perlu bicara ke media, karena partai tidak lebih tinggi daripada presiden,” sambung dia.
Meski demikian ia menegaskan, Partai NasDem akan tetap loyal kepada Presiden Jokowi bila nantinya kepala negara memutuskan untuk mencopot kadernya dari kursi Kabinet Indonesia Maju.