Suara.com - Tenaga kerja wanita (TKW) korban penipuan modus penggandaan uang menyetorkan gajinya setiap bulan sebesar Rp3 hingga Rp5 juta ke tersangka serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) dan dua partner incrimenya Solihin alias Duloh (63) serta M Dede Solehuddin (35). Salah satu korban bahkan tercatat telah menyetorkan uang mencapai Rp288 juta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan temuan fakta itu berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum). Menurutnya, ada 11 TKW yang tertipu Aki Wowon Cs dengan modus penggandaan uang.
Kesebelas TKW tersebut di antaranya: Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hanna, Yanti, Nene, dan Sulastini.
"Korban percaya penggandaan uang tersebut dan bekerja menjadi TKW dengan gaji bulanan (sekitar Rp3-5 juta) dikirimkan rutin perbulan ke Wowon Cs," kata Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap Hanna dan Aslem, mereka mengaku mengetahui praktik penggandaan uang ini dari Siti dan Yeni.
"Aslem diketahui telah mengikuti penggandaan uang ini selama 6 tahun, yang bersangkutan bekerja dengan kerugian sekitar Rp288 juta. Kemudian untuk Hanna telah mengikuti penggandaan uang selama 2 tahun dengan kerugian sekitar Rp75 juta," beber Trunoyudo.
"Kedua saksi syok karena hilang dana dan mendengar kejadian ini," imbuhnya.

Korban Selamat Skenario Maut Wowon Cs
Terpisah, Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga menyebut Aki Wowon Cs sempat berencana membunuh Hanna. Upaya pembunuhan ini hendak mereka lakukan usai Hanna menagih hasil penggandaan uang.
Baca Juga: Terungkap! Wowon Cs Berencana Bunuh TKW H Sepulang Dari Arab Saudi
Panjiyoga menuturkan bahwa di akhir tahun 2022 lalu sepulang dari Arab Saudi, Hanna sempat mendatangi rumah tersangka Dede di Cianjur, Jawa Barat.
"Namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," kata Panjiyoga kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Selanjutnya, tersangka Dede menghubungi Hanna dan memintanya untuk menemui tersangka Duloh pada 28 dan 29 Desember 2022. Ketika itu Dede meminta Hanna menemui Duloh untuk mengambil hasil penggandaan uang. Padahal rencananya di sana lah Hanna akan dieksekusi oleh Duloh.
"Hanna tanggal 28-29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," ungkap Panjiyoga.
Panjiyoga menyampaikan bahwa rencana pembunuhan ini gagal dilakukan Duloh karena Hanna tak datang akibat hujan deras. Sampai pada akhirnya Hanna kembali mendatangi rumah Duloh pada 8 Januari 2023.
"Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023, sesampainya disana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," ujarnya.