Nabi melihat peristiwa Isra' dan Mi'raj dalam mimpinya. Nabi mengalaminya dengan tubuh dan jiwanya. Seandainya Isra' hanyalah sesuatu yang dialami Nabi dalam mimpinya, orang-orang Quraysh tidak akan kesulitan menerimanya.
Mereka tidak akan bertanya: "Bagaimana Anda bisa melakukan perjalanan ke Yerusalem tadi malam dan bersama kami di Makkah pagi ini?"
Peristiwa itu sendiri secara fisik tidak mungkin, di luar imajinasi orang-orang pada waktu itu. Bahkan saat ini, perjalanan dari Makkah ke Yerusalem memakan waktu lebih dari 2 jam dengan pesawat! Kisah Isra Miraj mungkin terdengar fiksi.
Namun, umat Islam mempercayainya dengan sepenuh hati sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Isra’: 1 tentang peristiwa itu sebagai bagian dari tanda-tanda keberadaan-Nya, yang berbunyi:
Sub-aanallazii asraa bi'abdihii lailam minal-masjidil-araami ilal-masjidil-aqsallazii baaraknaa aulahu linuriyahu min aayaatinaa, innahu huwas-samii'ul-basiir
Artinya:
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Melalui surah Al Isra ayat satu, Allah SWT menegaskan umat muslim di seluruh dunia dapat bergantung kepadanya.
Sebab hanya kuasaNya, yang dapat menolong kita dari segala hal buruk yang ada di dunia.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Baca Juga: Isra Miraj 2023 Libur atau Tidak? Cek Update Aturan SKB 3 Menteri
Demikian itu contoh ceramah Isra Miraj yang bisa dijadikan referensi khutbah.