ChatGPT Bikin Google Rilis 'Kode Merah', CEO Sundar Pichai Kebut Proyek Apprentice Bard

Apprentice Bard diklaim mampu memberikan informasi akurat baik secara bentuk maupun tempat dan waktu.
Suara.com - Kemunculan chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT diklaim jadi salah satu ancaman utama para perusahaan teknologi dunia.
Hal ini dibuktikan dengan langkah Googlem Microsoft, Apple hingga Baidu yang kini mendadak menggenjot proyek kecerdasan buatan mirip dengan ChatGPT tersebut.
Google, yang masih menjadi salah satu perusahaan teknologi terdepan di planet bumi baru-baru ini mengembangkan bot Apprentice Bard yang memanfaatkan AI pada mesin pencari mereka.
Dibandingkan dengan ChatGPT, pengembangan Google ini diklaim lebih akurat dan memiliki database yang lebih besar.
Baca Juga: Pemkab Sumedang Tingkatkan Kewaspadaan Flu Burung
Pengembangan ini sendiri diketahui muncul usai sebelumnya CEO Google Sundar Pichai mendadak merilis status 'kode merah' untuk perusahaan, selepas ChatGPT meledak di pasaran.
Google lantas mengebut proyek Artificial Intelligence mereka dan berencana merilis 20 produk berbasis AI pada tahun 2023.
Salah satu produk tersebut adalah chatbot "Appretice Bard" yang memanfaatkan teknologi LaMDA milik Google.
Mirip dengan ChatGPT, Appretice Bard memanfaatkan data dari Google untuk berinteraksi dengan pengguna.
Melansir dari Business Insider, Apprentice Bard diklaim mampu memberikan informasi akurat baik secara bentuk maupun tempat dan waktu.
Baca Juga: 2024 Teknologi AI Bisa Gantikan Tukang Servis Komputer dan Laptop, Apa Iya?
Fitur ini, berdasarkan pengamatan Suara.com, memang belum dimiliki oleh ChatGPT. Layanan yang diberikan ChatGPT kerap kali eror jika pengguna memberikan perintah terkait lintas waktu lebih dari tahun 2020.