Perlawanan dari rakyat Sumatera itu membuat pemerintah Hindia Belanda murka dan melakukan serangan balasan. Mereka menghancurkan wilayah Manggopo, Sumatera Barat, di mana sekarang dikenal sebagai Kabupaten Agam. Tak cuma membakar habis, warga setempat juga disiksa agar mengungkap keberadaan Siti Manggopoh.
Penyiksaan yang tak kunjung henti membuat Siti Manggopoh memutuskan menyerahkan diri. Ia juga meminta agar pemerintah Hindia Belanda tidak lagi menyiksa warganya. Pada akhirnya, Siti Manggopoh akhirnya dipenjara, sedangkan suaminya Rasyid Bagindo dibuang ke Manado.
Peristiwa kelam itu tentu membuat nama 'Belasting' dinilai tidak patut untuk dijadikan nama klub moge.