Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Sulawesi Tengah, Terhubung Jaringan Jamaah Islamiyah

Ria Rizki Nirmala Sari | Muhammad Yasir
Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Sulawesi Tengah, Terhubung Jaringan Jamaah Islamiyah
ILUSTRASI- Suasana pengeledahan rumah terduga terafiliasi jaringan teroris yang diamankan di Muaro Jambi, Selasa (16/8/2022) oleh Densus 88 AT Polri. [Dok.Antara]

Kekinian kelimanya telah berstatus tersangka.

Suara.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris di Sulawesi Tengah. Penangkapan kelimanya dilakukan pada Kamis (16/3/2023) kemarin sore.

"Densus 88 Antiteror Polri telah melakukan tindakan penegakan hukum, penangkapan lima tersangka teroris di provinsi Sulawesi Tengah pada hari Kamis 16 Maret 2023," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/3/2023).

Ramadhan menyebut identitas kelima terduga teroris tersebut masing-masing berinisial ZA, KB, AF, MA dan RAM. Kekinian kelimanya telah berstatus tersangka.

"Tersangka yang diamankan adalah ZA, KB, AF, MA dan RAM," katanya.

Baca Juga: Sebanyak 76 Napi Teroris di Jabar Ikrar Setia NKRI di Hari Lahir Pancasila

Kendati begitu, Ramadhan belum merincikan detail daripada peran kelima tersangka. Ia hanya mengungkap bahwa kelima terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

"Lima tersangka teroris yang ditangkap adalah kelompok jaringan teroris JI provinsi Sulawesi Tengah," tuturnya.

Didanai Kotak Amal

Dana kotak amal minimarket disebutkan telah disalahgunakan oleh sejumlah oknum untuk mendanai teroris Jamaah Islamiyah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono.

Baca Juga: Beredar Video Kelompok Teroris Papua Ancam Bunuh Pilot Susi Air, Bamsoet: Cepat Selidiki, Lakukan Penyelamatan

Kotak amal minimarket jadi sumber dana teroris Jamaah Islamiyah

Laporan Terkini.id -- jaringan Suara.com menyebutkan bahwa Polri menemukan Jamaah Islamiyah (JI) memiliki sejumlah dukungan dana.

"Polri menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar. Dana ini sumbernya dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri," kata Brigadir Jenderal Awi Setiyono di Jakarta, Senin (30/11/2020).