Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Ketua Jurusan Bahasa Inggris di kampus IKIP Malang Cabang Madiun tahun 1964 sampai tahun 1968.
Tahun berikutnya Sapardi muda pernah menjadi dosen tetap di Fakultas Sastra Budaya Universitas Diponegoro, Semarang, pada 1968 sampai 1973.
Seiring berjalannya waktu, karir Sapardi terus berkembang hingga pernah menjadi dosen tetap di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, pada tahun 1974.
Di kampus bergengsi itu, ia menjabat Pembantu Dekan III Fakultas Sastra pada tahun 1979 sampai 1982 dan diangkat menjadi Pembantu Dekan I pada 1982—1996 hingga akhirnya diangkat jadi Dekan tahun 1996—1999 di UI.
Tahun 2005, beliau pensiun sebagai guru besar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, namun masih mengemban tugas sebagai promotor konsultan dan penguji di beberapa perguruan tinggi.
Dalam masa produktifnya, beliau terus mengepakkan sayap di luar negeri. Sapardi pernah kuliah S3 di Amerika Serikat dan aktif dalam berbagai forum sastra internasional.
Ia tercatat sebagai mahasiswa doktoral di University of Hawaii, Amerika Serikat (AS) dan belajar tentang humanities. Sapardi berhasil meraih gelar doktor ilmu sastra melalui disertasinya yang berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur.
Sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono pernah hadir dalam acara Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda.
Pada tahun 1978, Sapardi turut berpartisipasi sebagai penulis dalam Festival Seni di Adelaide dan mengikuti Bienale International de Poesie di Knokke-Heusit, Belgia.
Baca Juga: Perjalanan Karier Sapardi Djoko Damono yang Menjadi Google Doodle Hari Ini
Ia juga menghadiri Seminar on Literature and Social Change in Asia di Australia National University, Canberra.