Serial Killer Mbah Slamet: Dukun Pengganda Uang dari Desa Balun Banjarnegara

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 06 April 2023 | 19:25 WIB
Serial Killer Mbah Slamet: Dukun Pengganda Uang dari Desa Balun Banjarnegara
Ilustrasi Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara. (Suara.com/Ema)

Korban Diracun

Setelah proses pemakaman sembilan jasad korban, tersangka Slamet dibawa oleh Polres Banjarnegara ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan reka ulang. Saat di TKP, Slamet diminta memperagakan bagaimana dia menghabisi korbannya seorang diri.

Menurut pengakuannya, korban dari rumah diajak ke TKP di sebuah kebun dalam rangka ritual menggandakan uang, sehingga korban menurut. Setiba di kebun, korban diajak ngobrol lalu dikasih minum yang sudah diisi racun potasium dan obat penenang.

Saat menuju kebun, Slamet belum membuat lubang untuk mengubur korban. Slamet menunggu sampai korban meninggal barulah ia menggali lubang.

"Pada saat ke sini itu lubang belum ada. Ketika sudah mati baru menggali lubang," ucap Slamet.

Dia menambahkan, dirinya mengajak korban ke TKP sekitar pukul 16.00 sore dan menguburnya pada pukul 19.30 WIB malam.

"Setengah 8 malam (membunuh). Jadi berangkat dari rumah jam 4 sore, sampai sini masih terang jadi nggak curiga. Ritualnya cuma ngobrol terus udah agak malam disuruh minum," tutur Slamet.

Setelah meminum racun, korban tidak bisa meminta tolong. Hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit, korban akan meninggal usai menenggak potasium.

Di tempat yang sama, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, petugas kembali menemukan dua jenazah suami-istri. Sehingga, saat ini jumlah korban sudah tercatat 12 orang.

Baca Juga: Kronologi 2 Pasutri Asal Pesawaran Mengenal Mbah Slamet Si Dukun Pengganda Uang

"Ini sudah hari ketiga. Hari pertama ketemu satu, hari kedua ketemu sembilan, lalu hari ini ketemu dua," kata dia.

Saat penggalian, ditemukan dua sandal model laki-laki dan perempuan. Slamet pun menyebut kedua korban tersebut adalah pasangan suami istri, namun ia hanya mengenali suaminya.

"Katanya bernama Irsyad, terus satunya lagi katanya istrinya, tapi dia (ST) belum mengenal. Jadi seluruhnya ada 12 korban," ungkap Hendri.

Saat ini, pihaknya masih melakukan autopsi terhadap dua jenazah yang baru ditemukan. "Untuk hasilnya masih menunggu, nanti akan diinformasikan lebih lanjut," terangnya.

Ia juga belum bisa memastikan jumlah total korban pembunuhan ini. Sebab, masih ada kemungkinan penambahan korban lainnya.

"Tidak menutup kemungkinan akan ada temuan lagi. Nanti tunggu ada informasi selanjutnya," pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI