Sebagai majalah punk, Vice telah eksis lebih dari dua dekade silam. Setelah melalui beragam turbulensi bertahun-tahun, Vice menjelma sebagai perusahaan media yang beroperasi secara global termasuk di Indonesia.
Tak hanya itu, perusahaan itu juga membuat divisi film serta biro iklan sendiri.
Tapi pekan lalu, Vice secara mengagetkan mengumumkan kepada karyawannya akan menutup Vice World News.
Vice World News sendiri dikenal sebagai ruang berita global yang meliput beragam isu seperti krisis kemanusiaan, hak asasi manusia, serta pembelaan terhadap kaum marjinal di seluruh benua.
Uniknya, jurnalis Vice selalu menampilkan gaya jurnalisme Gonzo yang menekankan impresi serta kedekatan mereka kepada subjek pemberitaan.
Tak jarang, jurnalis Vice hidup bersama komunitas yang ditulisnya dan menyatakan yang ia rasakan sebagai berita.
Sebagai contoh, Shane Smith--yang juga menjadi salah satu pendiri perusahaan--melakukan reportase ke Korea Utara.
Vice pula mengangkat pemberitaan kaum Anarkis bersenjata di Suriah yang berhasil memukul mundur teroris ISIS, sehingga bisa mendirikan komune anarki penuh kesetaraan di Rojava.
Baca Juga: Berusia 100 Tahun, Majalah Time Bakal Hapus Sistem Berbayar Mulai 1 Juni