Buntut pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan dan ormas, Effendi mengaku menerima intimidasi. Ia mengungkap bahwa informasi soal alamat rumahnya bocor dan viral di media sosial. Lalu, ponselnya juga berdering tanpa henti.
Tak hanya itu, Effendi juga mengklaim dirinya sampai menerima ancaman pembunuhan. Hal ini, kata dia, turut dialami keluarganya. Ia sendiri mengaku memiliki bukti ancaman tersebut. Namun, ia enggan membocorkan identitas pelakunya.
Diduga Bermanuver Dukung Prabowo
Effendi selaku Ketua Umum PSBI mengundang Prabowo ke Rakernas PSBI dalam posisi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Ia menjelaskan bahwa undangan itu tidak berkaitan dengan pencalonan presiden, tetapi soal pertahanan negara.
"Kami mengundang beliau (Prabowo Subianto) sebagai Menteri Pertahanan RI. Ini bukan forum calon presiden, komunitas warga Simbolon ini unsur dukungan untuk pertahanan negara,” ujar Effendi kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).
Effendi mengaku ingin mendengarkan gagasan Prabowo secara pribadi. Meski begitu, ia tak menerangkan lebih lanjut maksud dari kata tersebut. Di sisi lain, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan berencana memanggilnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, Effendi akan dimintai klarifikasi atas perbuatannya itu. Menurutnya, usai seluruh kader harus satu suara mendukung Ganjar. Jika tidak, maka akan dilakukan pendisiplinan.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti