Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok digadang-gadangkan akan menggantikan posisi Nicke Widyawati dengan menduduki posisi Direktur Utama atau Dirut Pertamina.
Sinyal itu diutarakan Menteri BUMN Erick Thohir ketika memantau seleksi tim U-17 di Persija Training Ground, Depok pada Sabtu (22/7/2023).
Menurut dia, Ahok adalah salah satu nama yang dipertimbangkan untuk naik ke posisi Direktur Utama Pertamina.
Ahok sendiri merupakan salah satu sosok yang kontrovesial di Indonesia. Perjalanan hidupnya penuh liku. Ia pernah melakoni sejumlah peran, di antaranya pengusaha, politisi hingga narapidana.
Lalu seperti apakah sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok? Apakah ia kompeten untuk menjadi dirut perusahaan minyak pelat merah tersebut? Berikut ulasannya.
Rekam jejak Basuki Tjahaja Purnama
Ahok merupakan sarjana Teknik Geologi lulusan Universitas Trisakti Jakarta. Ketika lulus, ia memutuskan jejak ayahnya untuk menjadi pengusaha.
Dan pada 1989, Ahok pulang ke kampung halamannya di Belitung dan mendirikan CV Panda, sebuah perusahaan kontraktor di bidang pertambangan.
Dua tahun menjalankan usaha, Ahok kambali ke Jakarta untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang S2, yakni di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya bidang manajemen keuangan.
Ahok kemudian bekerja di PT Simaxindo Primadya Jakarta setelah lulus S2. Perusahaan itu diketahui bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.
Kembali ke Belitung
Setelah berkarier di Jakarta, pada 1992, Ahok kembali ke Belitung untuk mengembangkan usaha di kampung halamannya.
Ia lalu mendirikan PT Nurinda Ekapersada, yang merupakan perusahaan yang dipersiapkan untuk membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada 1995.
Namun ternyata pabrik Ahok ditutup pemerintah pada 1995, karena ada oknum Kementerian Kehutanan yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di tambang miliknya.
Diduga ada kongkalikong dengan tambang lain yang berusaha memuluskan izin, dengan cara mengorbankan tambang milik Ahok yang telah memiliki izin resmi.