Aksi pembakaran Al Quran juga memicu gerakan protes lainnya dari negara Belanda. Aktivis politik bernama Edwin Wagensveld nekat melakukan aksi perobekan Alquran di depan gedung parlemen Den Haag pada Minggu (22/1/2023) lalu.
Aksi perobekan itu rupanya diizinkan oleh pemerintah setempat dengan catatan Edwin tidak diperbolehkan membakar Al Quran. Namun, saksi di sana mengaku sempat melihat adanya sobekan halaman Alquran yang sudah dibakar dekat dari lokasi protes Edwin.
Protes pria pengungsi Irak
Aksi Salman Momika, pengungsi Irak keturunan Arab, yang tiba-tiba membakar Al Quran di depan Masjid Stockholm Medborgarplatsen, membuat warga Swedia mengecam aksinya.
Apalagi kejadian yang terjadi pada Rabu (28/6/2023) itu dilakukan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Bakar Quran di depan gedung parlemen Swedia
Aksi pembakaran Quran oleh Salman pada bulan Juni lalu menimbulkan protes besar-besaran dari warga Irak. Mereka pun menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad, Irak atas protes soal kasus pembakaran Quran yang dilakukan Salman pada Jumat (30/6/2023) lalu.
Namun, aksi protes ini malah tak berkesudahan. Pada Sabtu (22/7/2023) lalu, anggota kelompok sayap kanan Denmark, Danske Patrioter, kembali membakar Quran di depan Kedubes Irak di Kopenhagen. Hal ini pun memicu aksi protes lainnya.
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Pamerkan Makanan Tak Lazim, Ini Fakta Disgusting Food Museum di Swedia