“Butuh dana yang besar sekali, belum juga memikirkan kabel-kabel lain yang ikut numpang di tiang listrik,” ujar Fabby Tumiwa, dikutip Suara.com dari laman iesr.or.id.
Namun ia tidak menyebut dengan pasti, berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur kabellistrik bawah tanah.
Ia menjelaskan, pemasangan kabel di bawah tanah juga memerlukan proses yang tidak mudah. Sebab pekerjaannya dimulai dengan membongkar tiang listrik yang ada.
Setelah itu mengamankan kabel agar tetap berfungsi, sehingga tidak menganggu pasokan listrik ke masyarakat.
Sebab, jika pasokan listrik terganggu, maka bisa menimbulkan dampak atau kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
Meski begitu, ia optimis Indonesia bisa melakukan hal itu, sebab metode membuat infrastruktur di dalam tanah sebagian sudah dilakukan, seperti saluran air dan pipa gas juga.
“Tapi saya yakin pelan-pelan PLN dan pemerintah (akan) mencobanya,” pungkas Fabby.
Kontributor : Damayanti Kahyangan