Suara.com - Kehadiran Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM ternyata tak cukup untuk membungkam para peragunya. Kubu relawan Pro Jokowi (Projo) pun seolah 'menyerah', menyebut bahwa para penuduh ijazah palsu tidak akan pernah percaya pada bukti apa pun karena hanya meyakini kebenaran versi mereka sendiri.
Wakil Ketua Umum Projo, Fredy Damanik, menilai bahwa para pihak yang meragukan ijazah Jokowi, seperti Roy Suryo cs, akan selalu mencari celah untuk membangun narasi negatif, apa pun yang dilakukan oleh Jokowi.
"Malah mereka akan membangun narasi negatif dan menyerang Pak Jokowi. Misalnya mereka akan mengatakan pertemuan alumni tersebut sebagai setting-an permintaan Pak Jokowi. Intinya mereka tidak akan pernah menerima fakta, saksi, bukti dan kebenaran yang mendukung kebenaran dan keaslian ijazah Pak Jokowi," kata Ferdy dikutip, Minggu (27/7/2025).
Menurutnya, para penuduh ini hanya mau menerima informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka, yang ia sebut sebagai sesama pembenci Jokowi.
"Mereka hanya akan mau menerima kebenaran versi mereka, yaitu di mana mereka akan mendukung orang-orang yang percaya dengan mereka saja, padahal orang-orangnya itu-itu saja, sesama pembenci Pak Jokowi," imbuhnya.
Fredy juga menyoroti sikap santai Jokowi dalam menghadapi tudingan ini. Menurutnya, Jokowi tidak pernah merasa terbebani karena ia yakin ijazahnya asli.
"Dalam sambutannya, kelihatan Pak Jokowi menjadikan tudingan ijazah palsu hanya sebagai guyonan. Jadi memang sejak awal, Pak Jokowi tidak pernah menganggap tudingan ijazah palsu sebagai beban, karena semua ijazahnya memang asli dan dipegangnya," ucapnya.
Roy Suryo: Reuni Itu Aneh
Di sisi lain, Roy Suryo justru melihat kehadiran Jokowi di reuni tersebut sebagai sebuah keanehan yang semakin menguatkan kecurigaannya. Ia menilai kedatangan Jokowi tidak seperti seorang alumni.
Baca Juga: Geger Tudingan 'Orang Besar' Jadi Dalang Ijazah Palsu, Andi Arief: Pak Jokowi Serius Menuduh Biru?
“Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.
Bagi Roy Suryo, manuver ini tidak akan mengubah apa pun. “Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo, Sabtu (26/7/2025).
Ia juga mengkritik narasi Jokowi yang menceritakan nama-nama teman KKN-nya.
“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia.
Roy Suryo juga menyoroti sikap Jokowi yang dinilainya tetap 'ngotot' menyebut Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya.
“Padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” jelasnya.