Dalam sebuah video berjudul Nasi Goreng Inak-Inak, Ade dianggap menyindir program Wali Kota dengan mengatakan “Sego goreng maneh – sego goreng maneh” atau nasi goreng lagi – nasi goreng lagi meski tak secara eksplisit membawa nama Ita.
Dikonfirmasi terpisah, Ita mengatakan mutasi adalah hal biasa di lingkungan pemerintahan. Selain sebagai penyegaran organisasi, mutasi juga akan mengisi jabatan kosong karena telah ditinggal pegawai sebelumnya pensiun. Bersama Ade, ada 348 pegawai Pemkot Semarang lain yang juga ikut dimutasi.
Di lain sisi, Ade mengaku siap untuk ditempatkan di mana saja. Ade justru mengungkapkan hal ini tidak ada kaitannya dengan masalah pribadi atau konten yang dibuatnya. Mutasi yang dialaminya murni karena banyaknya pegawai yang memasuki masa pensiun sehingga diperlukan pengganti dengan kualifikasi tertentu di berbagai posisi.
Profil Ade Bhakti Ariawan
Ade Bhakti Ariawan merupakan putra asli kelahiran Semarang. Mantan camat muda yang baru berusia 36 tahun itu menempuh jenjang pendidikan yang terbilang sangat baik. S1-nya didapatkan dari Ilmu Hukum Universitas Darul Ulum Islamic Center, sedangkan gelar magister didapatkan dari Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945.
Tak heran jika dalam bertindak dirinya selalu memiliki dasar kajian yang kuat, karena mengkombinasikan pemahaman ilmu administrasi publik dan pemahaman mendalam pada regulasi dan sistem yang berlaku.
Untuk status pernikahannya sendiri, ia tercatat memiliki istri bernama Meirina Lisa W. Dari pernikahannya tersebut keduanya dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.
Sebelum menjabat sebagai Camat Gajahmungkur dan kemudian dimutasi menjadi Sekretaris Damkar, ia pernah menjabat Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Jabatan Camat Gajahmungkur kemudian dipercayakan padanya pada tahun 2022 lalu.
Itulah penjelasan seputar mantan Camat Gajahmungkur dan prestasi Ade Bhakti Ariawan yang kini telah dimutasi ke Damkar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni