Menurut presiden, saat ini kualitas udara di Jakarta berada di angka 156 dengan kategori tidak sehat. Salah satu penyebabnya, menurut Jokowi adalah kemarau panjang dalam tiga bulan terakhir.
Jokowi minta solusi dalam satu minggu
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, presiden meminta adanya langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini.
Adapun, lanjut Sandiaga, presiden memberikan waktu satu minggu agar masalah buruknya kualitas udara di Jakarta bisa diatasi.
"Saya sangat sepakat karena hampir tiap hari saya lari di ruang terbuka dan melihat kondisi kualits udara di Jakarta ini semakin tidak sehat," kata dia.
Pertimbangkan opsi WFH
Untuk mengatasi menurunnya kualitas udara di Jakarta, presiden menginstruksikan adanya sistem kerja hibrida untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
Menurut presiden, pemerintah perlu mendorong perkantoran untuk kembali menerapkan sistem kerja dari rumah atau sork from hom (WFH).
“Work from office, work from home mungkin (WFH) saya nggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah (Jam) 7-5 2-5 atau angka yg lain," tutur Jokowi.
Baca Juga: Inilah Dampak Pembakaran Batu Bara, Jadi Penyebab Polusi Udara Jakarta?
Minta adakan rekayasa cuaca