"Dirasain udaranya kotor karena saya kan perokok tapi nggak pernah batuk radang, baru ini saja batuk sampai hari ini diobatin tapi nggak sembuh-sembuh," katanya sembari menggoreng satu per satu adonan cakwe ke dalam wajan berisi minyak panas.
Untuk mengatasi rasa sakit yang dialaminya, Udin mengaku hanya membutuhkan istirahat dan mengonsumsi obat yang dibelinya di warung.
Meski memiliki BPJS Kesehatan yang didapat gratis, Udin memilih tidak menggunakannya untuk berobat.
"Saya ini jarang berobat, istirahat saja. Kemarin istirahat seharian saja," ujar Udin.
Walau sampai kini belum sembuh benar, dia terpaksa harus segera kembali berjualan Cakwe. Sebab, Udin khawatir bakal mengalami kesulitan keuangan jika beristirahat lebih dari satu hari.
"Kalau di Jakarta istirahat sampai dua hari, ya bisa remuk dong keuangan," tambah Udin.
Alhasil, Udin kembali menghadapi buruknya kualitas udara ibu kota walau masih menderita radang tenggorokan.
Saat ini, Udin merasa sudah lebih baik meski masih merasa flu dan gatal di tenggorokannya.
Dampak dari buruknya kualitas udara di Jakarta tidak hanya membuat kesehatan Udin menjadi rentan terhadap penyakit, tetapi juga memengaruhi pendapatannya saat berjualan.
Baca Juga: Ragukan Indeks Kualitas Udara Versi IQAir, KLHK: Standarnya Berbeda dengan Indonesia
Udin menduga kotornya udara membuat orang-orang segan untuk ke luar ruangan dan membeli makanan di pinggir jalan.
![Udin penjaja cakwe di Jalan MH Thamrin, Jakarta. [Suara.com/Dea]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/17/19718-udin-penjaja-cakwe-di-ibu-kota.jpg)
Biasanya, banyak pembeli pada pagi hari saat kebanyakan orang melintasi Jalan MH Thamrin menuju tempat kerja masing-masing.
Namun baru-baru ini, ia merasakan jumlah pembeli yang biasa menghampirinya setiap pagi makin berkurang.
"Omzet turun kayaknya sampai 20 persen lah kurang lebih. Biasanya ramai jam-jam pagi, jam orang berangkat kerja kayaknya buat sarapan kan, sekarang lebih sedikit," katanya.
Pengalaman serupa juga dirasa Triyono pengemudi ojek online yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur. Ia mengaku baru saja sembuh dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dideritanya.
Penyakit saluran pernapasan itu baru diketahuinya setelah berobat ke dokter, beberapa waktu lalu. Tri beruntung bisa menggunakan BPJS Kesehatan gratis yang dimilikinya untuk berobat di puskesmas dekat rumah.