Buka opsi bangun partai baru
Fahri juga menilai bahwa opsi yang dapat diambil oleh Budiman juga bisa mendirikan partai baru. Hal itu berkaca dari pengalaman Budiman pada saat ia mendirikan Partai Rakyat Demokratik atau PRD.
Tidak paksa Budiman masuk Gelora
Fahri tak memaksa Budiman untuk bergabung dengan Partai Gelora. Sebab, Budiman di mata Fahri adalah sosok tokoh politik yang besar.
Tetapi, Fahri menilai bahwa Budiman bisa mengambil opsi gabung Gelora ketika eks PDIP tersebut sudah rampung mengambil waktu istirahatnya.
"Enggak lah, dia orang besar, dia pernah punya partai sendiri kan. Jadi kalau Budiman itu dia layak lah untuk memikirkan masa depan bangsa ini, mau dia gabung atau tidak ke partai itu urusan nanti," tutur Fahri.
Fahri kenang masa-masa bersama PKS
Fahri tak lupa ingin Budiman berkaca dengan pengalaman Fahri kala bersitegang dengan PKS hingga dipecat. Fahri menceritakan dirinya yang getol dengan sikap dan pemikirannya meski harus berujung dipecat PKS.
Adapun dalam kesempatan yang terpisah, Fahri mengungkap bahwa konflik internal tersebut terkait dengan pandangannya terhadap posisi rakyat.
Baca Juga: ICW Temukan 15 Mantan Koruptor Jadi Caleg DPR-DPD RI, Ini Nama-namanya
Fahri kala itu menegaskan suara rakyat tak bisa digagalkan dengan partai politik yang membuat PKS naik pitam.