Ribuan Tanah Prabowo yang Jadi Polemik, Sosok Ini Ungkap Peran Taufik Kiemas

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 31 Januari 2024 | 11:03 WIB
Ribuan Tanah Prabowo yang Jadi Polemik, Sosok Ini Ungkap Peran Taufik Kiemas
Taufik Kiemas, suami Megawati Soekarno Putri menyumbang masjid Sriwijaya selama dua tahun [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu saat debat Pilpres 2024, ribuan tanah Prabowo Subianto sempat jadi sorotan dan pertanyaan dari capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Anies pada debat capres Pilpres 2024 pada 7 Januari 2024 singgung soal tanah Prabowo. Awalnya eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan anggaran yang besar Kementerian Pertahanan (Kemenhan) justru untuk membeli alutsista bekas.

"Kita ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas, di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya punya lebih dari 340 hektare tanah di Republik ini. Ini harus diubah," ujar Anies saat itu.

Baca juga:

"Saya mengklarifikasi data yang meleset, maaf Pak Prabowo angkanya terlalu kecil, bukan 320 hektare tapi 340 ribu hektare, saya klarifikasi," lanjut Anies dalam sesi berikutnya.

Prabowo pun menyanggah pernyataan Anies tersebut. Capres nomor urut 2 itu mengatakan data yang dimiliki Anies keliru.

"Itu pun salah. Itu pun salah! Mas Anies, jangan buka data yang salah," kata Prabowo.

Ribuan tanah Prabowo itu kemudian jadi polemik tersendiri. Prabowo beberapa hari setelah debat itu menjelaskan bahwa ribuan tanah itu berstatus Hak Guna Usaha alias HGU untuk proyek lumbung pangan atau food estate.

"Saya sampaikan ke bapak presiden, bapak presiden kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan bangsa Indonesia, pakai lahan HGU saya, gunakan! saya siap! dan kita sedang menggarap itu," kata Prabowo pada acara Konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di GOR Remaja, Riau, Selasa (9/1).

Baca Juga: Nusron Wahid Minta Penyebaran Isu Soal Fragmentasi dan Perpecahan dalam Kabinet Indonesia Maju Dihentikan

Nah kekinian sejumlah tokoh kemudian angkat bicara soal duduk perkara tanah milik Prabowo Subianto tersebut, salah satunya ialah Zulfan Lindan, eks politisi PDIP dan Nasdem.

Di kanal Youtube miliknya, Zulfan jelaskan kronologis yang ia ketahui soal tanah Prabowo tersebut. Pria asal Aceh itu mengatakan bahwa tahun 2000, Prabowo berbicara dengannya.

"Saya mau ketemu sama pak Taufik (Kiemas) dong," kata Zulfan, seperti dikutip, Rabu (31/1).

Status Megawati Soekarnoputri saat itu masih menjadi wakil presiden. Zulfan menjelaskan bahwa maksud pertemuan antara Prabowo dan Taufik Kiemas itu untuk membicarakan tanah yang kala itu dimiliki Bob Hasan.

Taufik Kiemas kata Zulfan menyanggupi pertemuan itu dengan Prabowo. Di pertemuan itu lanjut Zulfan, Prabowo mengutarakan niatnya untuk take over Kiani Kertas, perusahaan milik Bob Hasan yang masuk ke BPPN.

"Ini (perusahaan Kiani Kertas) kan jadi pesakitan di BPPN. Yudah mas, Mas Taufik gak ada keberatan. Dan kebetulan Kepala BPPN, Laksamana Sukardi, orang PDIP," jelas Zulfan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI