Zulfan menerangkan setelah itu pertemuan Prabowo dengan Taufik Kiemas berlangsung dan ia sudah tak ikut lebih lanjut.
"Ujung-ujungnya jadilah Prabowo itu memiliki yang namanya sekaligus dong karena Kiani Kertas itu pabrik kertas. Dan gak mungkin, orang punya pabrik kertas gak punya lahan," jelas Zulfan.
"Ketika Kiani Kertas di take over Prabowo dari BPPN, otomatis lahannya terikut, yang di Kalimantan dan Aceh. Aceh itu pohon pinus, Aceh Tengah, begitu juga dengan lahan-lahan di Kalimantan, itu juga berkaitan dengan Kiani Kertas," tambah Zulfan.
Menurut Zulfan, persoalan tanah itu sebenarnya sudah selesai. Bahkan Taufik Kiemas sempat mengatakan kepada dirinya bahwa ia senang jika Prabowo mau mengambil itu.
"Yudahlah fan, bagus kalau Prabowo mau ngambil itu. Daripada diambil oleh asing," kata Zulfan menirukan perkataan Taufik Kiemas.
Dijelaskan oleh Zulfan, ide agar tanah tidak dikuasai asing justru diungkap oleh Taufik Kiemas. Sebelumnya, Jusuf Kalla juga sempat mengatakan hal sama.
"Ide jangan diambil oleh asing itu, pak Taufik (Kiemas) dulu," tegas Zulfan.