"Ini wakilnya Prabowo bos," ujar Ahok.
"Orang yang dua kali ini, gua bantuin lu," sambung Ahok kemudian.
Mantan kader Gerindra ini ingin menekankan jika Jokowi ingin melanjutkan program kerja, seharusnya memasangkan Gibran sebagai calon presiden (capres) bukan cawapres Prabowo Subianto.
5. Analogikan Jokowi, Prabowo dan Gibran dengan politik di Filipina.
Dalam pertemuan dialog kebangsaan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/2), Ahok pun sempat kembali menjelasakan khawatirannya mengenai Jokowi bakal ditipu Prabowo.
Ahok menceritakan contoh dinamika politik di Filipina. Presiden Ferdinand Bongbong Marcos Jr dengan aliansi uniteam di ambang perpecahan.
Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte ancam ingin menggulingkan Marcos Jr dari kursi Presiden. Padahal, Rodrigo sudah memasangkan anaknya, Sara Duterte, sebagai wakil presiden Bongbong Marcos.
"Berantem sekarang, Bongbong tak peduli, Duterte sumpah mau menggulingkan Bongbong. Presiden itu, adalah kepala pemerintahan dan negara. Bisa apa nanti kalau sudah jadi presiden," tanya Ahok kemudian.
Ahok kembali menegaskan agar mencegah pengkhianatan Jokowi setelah Pemilu 2024.
"Saya sebagai teman yang ingin pekerjaan Pak Jokowi berlanjut 10 tahun lagi dan itu hanya bisa dilanjutkan oleh Pak Ganjar," tegas Ahok.