“Memang pada saat itu adalah di tempat dokter salah satu dari keluarga itu, namun demikian dokter tersebut informasi dari pada keluarganya, sudah meninggal jadi itu sudah tidak digunakan untuk praktik,” kata Sri, saat dikonfirmasi Minggu (18/2/2024).
Saat ini kelima ART yang menjadi kirban penyiksaa sudah mendapat perlindungan di rumah aman.
“Anak tersebut mendapatkan pendampingan, mendapatkan layanan psikologis, bahkan kesehatan,” kata Sri.
Saat berupaya kabur dari rumah majikannya, kata Sri, salah seorang ART mengalami luka atau cidera. Namun kini telah diobati di salah satu rumah sakit di wilayah Jakarta Timur.
“Kami dari unit PPA sudah memberikan perawatan ke salah satu rumah sakit di wilayah Jakarta Timur,” ucapnya.
Sri melanjutkan, penyiksaan yang diterima kelima ART di bawah umur ini, di antaranya yakni dengan memberlakukan jam kerja di luar batas.
“Pengakuan anak korban yang bersangkutan itu tidak diberikan hal-hal yang layak. Contohnya yang bersangkutan suruh bekerja ke tuannya itu sampai jam 5 pagi,” ucapnya.
Kemudian selain jam kerja, para ART ini juga diperlakukan tidak layak yakni dengan memberikan makanan yang dijatah.
“Jadi untuk makannya sendiri juga dibatasi sehingga kelihatan kurus,” jelasnya.
Baca Juga: Beda dari Artis Lainnya, Jennifer Jill Punya Rumah Khusus untuk ART
Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Nanti akan kami dalami di situ karena ini memang anak dari salah satu desa kecil di Jateng. Memang yang membawa itu dari mulut ke mulut,” tandasnya.