Cerita Suhartono Obati Caleg Stres: Kalah di Pemilu, Uang Habis Ditinggal Anak-Istri

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 20 Februari 2024 | 18:50 WIB
Cerita Suhartono Obati Caleg Stres: Kalah di Pemilu, Uang Habis Ditinggal Anak-Istri
Cerita Suhartono Tangani Caleg Stres: Kalah Pemilu, Uang Habis Ditinggal Anak-Istri [Suara.com/Mae Harsa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertarungan pada kontestasi pemilihan umum (Pemilu) memiliki cerita tersendiri terutama bagi mereka para peserta pemilu, seperti calon legislatif (caleg). Tak sedikit dari mereka yang terkena gangguan jiwa akibat gagal terpilih.

Bagaimana tidak, demi dapat duduk di kursi parlemen, para caleg biasanya bakal berupaya mengorbankan apa yang mereka punya agar dapat dipilih oleh masyarakat.

Mulai dari menggunakan uang pribadi, menjual harta benda, sampai meminjam uang pun rela dilakukan para caleg. Sayangnya, hasil pemungutan suara kadang tak selalu berbanding lurus dengan harapan mereka.

Baca juga:

Berbagai upaya yang dikerahkan berujung sia-sia itu, tak jarang membuat para caleg setres hingga mengalami gangguan kejiwaan.

Seperti yang disampaikan oleh Pendiri Yayasan rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Jamrud Biru Bekasi, Suhartono. Dia mengatakan, pihaknya telah beberapa kali menerima pasien gangguan kejiwaan dari kalangan caleg.

Keluarga Caleg Stres Wajib Catat! Yayasan Ini Siap Tampung Mereka yang Depresi Gegara Pemilu [Suara.com/Mae Harsa]
Keluarga Caleg Stres Wajib Catat! Yayasan Ini Siap Tampung Mereka yang Depresi Gegara Pemilu [Suara.com/Mae Harsa]

“Tahun (Pemilu) 2019 lalu ada sekitar 9 caleg lah yang pernah kita rawat, kita obati. Alhamdulillah sembuh semua, udah balik (sehat) total,” kata Suhartono kepada Suara.com, Selasa (20/2/2024).

Berdasarkan pengalamannya, para caleg yang mengalami gangguan kejiwaan ini biasanya mengalami stres akibat banyaknya uang yang telah dikeluarkan untuk mengikuti kontestasi pemilu.

Bahkan, beberapa di antaranya ada yang sampai ditinggalkan oleh keluarganya.

Baca Juga: Rapat Tertutup Tim Hukum Nasional AMIN di Jaksel Dihadiri Perwakilan TPN Ganjar-Mahfud

“Ya depresi dia (caleg) karena sudah banyak uang yang keluar, hasilnya gak signifikan. Istri dan anaknya atau keluarganya meninggalkan dia,” ucapnya.

Dia menceritakan, biasanya para caleg yang mengalami gangguan jiwa bakal mengeluarkan sikap yang kerap kali berkaitan dengan kegiatannya selama proses Pemilu.

“Suka menguasai lingkungan dengan warna partai nya dia, bila di usik suka emosi, kalau teriak paling juga teriak seperti orasi,” ungkapnya.

Selain itu, caleg yang mengalami gangguan jiwa juga biasanya sering berhalusinasi menjadi anggota dewan.

Meski begitu kata Suhartono, caleg yang mengalami setres ini biasanya berada dalam fase gangguan jiwa yang ringan.

Oleh karenanya, saat menerima pasien dari kalangan caleg, pihaknya pun telah menyiapkan ruangan khusus. Mereka bakal dipisahkan dengan pasien gangguan jiwa lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI