Romahurmuziy Akui Cawe-cawe Presiden Jokowi di Pemilu 2024: Branding Power-nya Lebih Kuat

Senin, 26 Februari 2024 | 14:55 WIB
Romahurmuziy Akui Cawe-cawe Presiden Jokowi di Pemilu 2024: Branding Power-nya Lebih Kuat
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy. [suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kira-kira pengusaha sudah setor," ujarnya.

Romi menyebut kebijakan Presiden Jokowi bukan secara kebetulan. Melainkan sudah direncanakan.

"Tapi ini dicairkan h-1 pemilu, masak kita tidak menggangap itu desain. Di politik tidak ada yang kebetulan," ujarnya.

Sementara itu, Capres 03 Ganjar Pranowo masih tidak terima dengan hasil perolehan suara saat ini.

Ganjar mengusulkan hak angket dan hak interpelasi untuk Pemilu 2024 saat mengadakan rapat bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, pada 15 Februari 2024.

"Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024," kata Ganjar belum lama ini.

Hak angket merupakan hak DPR RI untuk menyelidiki pelaksanaan suatu undang-undang atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Hingga kini, usulan Ganjar itu disambut baik oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, partai politik lain pendukung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat, serta partai-partai di barisan Koalisi Indonesia Maju menolak usulan tersebut.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Belum Resmi Menang, Jokowi Sudah Susupkan Program Makan Siang Gratis Dalam Rapat Menteri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI