Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono belum mendengar terkait keinginan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk gabung di kabinet dan koalisi partai Prabowo-Gibran. Jika benar, AHY menyerahkan keputusan tersebut kepada Prabowo Subianto.
"Saya belum mendengar itu ya. Yang jelas ya kita serahkan kepada pak Prabowo sebagai pemimpin Koalisi Indonesia Maju," kata AHY di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Hal itu dikatakan AHY setelah Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno mengaku jika partainya siap bergabung dengan ke pemerintahan mendatang. Sedangkan diketahui hasil hitung resmi atau real count sementara KPU RI menunjukkan jika ppasangan Prabowo-Gibran ungggul dengan perolehan suara berkisar 58 persen.

AHY menyampaikan pada saatnya Prabowo tentu akan mengumpulkan para ketua umum partai koalisi untuk membicarakan peluang mengajak partai-partai lain, semisal PPP.
"Dan tentunya biasanya beliau juga akan mengajak bicara para ketua umum partai politik yang saat ini memang sudah ada dalam koalisi tersebut dan tentunya kita ingin saling memberikan masukan," kata AHY.

Sementara itu, ditanya apakah nantinya PPP akan diterima bila memang masuk koalisi Prabowo-Gibran? AHY tidak memberikan jawaban perihal pertanyaan tersebut.
"Nanti aja kita bicarakan. Yang jelas saya belum ada kesempatan untuk diajak bicara mengenai hal itu," kata AHY.
Ngarep PPP Diajak
PPP memberikan sinyal kesediaanya sebagai mitra di pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029.
Baca Juga: Momen AHY dan Moeldoko Salaman, Dulu Berseteru Sekarang Sudah Bersatu?
Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno memandang pihaknya akan sangat terhormat bila memang ada ajakan PPP bergabung kembali ke kabinet.