Suara.com - Sekelompok mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) mengalami penganiayaan saat menggelar doa rosario di Kabupaten Babakan, Tangerang Selatan pada Minggu (5/5/2024) malam. Mahasiswa Unpam dikeroyok hingga ada yang dibacok warga setempat karena doa rosario.
Diketahui mahasiswa Unpam itu berkumpul di sebuah rumah kontrakan daerah Serpong untuk beribadah doa rosario. Namun tiba-tiba, datang segerombol warga yang marah usai diprovokasi Ketua RT.
Ketua RT sempat mengamuk dan meminta mahasiswa berpindah ke gereja. Alasannya, kata Ketua RT, para mahasiswa mengganggu kenyamanan warga setempat.
Padahal, doa rosario memang biasa digelar di rumah-rumah warga penganut agama Katolik, bukan di gereja. Teguran itu pun sempat membuat beberapa mahasiswa tidak terima, dan berujung pada aksi pembacokan yang dilakukan warga.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah 7 fakta selengkapnya.
Mahasiswa Katolik ibadah doa rosario
Kasus pembacokan mahasiswa Katolik Unpam ini bermula ketika sekelompok mahasiswa berkumpul di sebuah rumah kontrakan di Viktor Serpong, Kabupaten Babakan, Tangerang Selatan pada Minggu (5/5/2024) malam.
Penghuni kontrakan diketahui berinisial AA. Sosok AA mengajak teman-temannya untuk berdoa Rosario bersama sebagai bentuk ketaatan mereka terhadap agama Katolik.
Ketua RT sempat ngamuk
Baca Juga: Respons Kemenag Buntut Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah
Namun, kegiatan yang harusnya berlangsung dengan damai dan khidmat malah menjadi petaka bagi para mahasiswa Katolik Unpam. Kegiatan doa Rosario bersama mereka pun ditentang Ketua RT setempat berinisial D.
Ketua RT bahkan sempat mengamuk lantaran merasa tidak dihargai dengan peraturan yang dibuatnya. Ia berteriak-teriak dengan kata-kata kasar ke arah mahasiswa.
"Kami baru mau selesai doa, pak RT tiba tiba datang. Dia (Pak RT) gomong teriak-teriak kasar. Dia bilang, 'Jangan ibadah di sini'," ungkap Legy, salah satu mahasiswa Katolik Unpam yang juga berada di kontrakan.
Warga terprovokasi, ikut geruduk mahasiswa
Teriakan dan makian Ketua RT terhadap sekelompok mahasiswa itu terdengar oleh warga sekitar. Warga pun beramai-ramai ikut menggeruduk rumah kontrakan mahasiswa tersebut.
Mereka mengaku merasa terganggu juga dengan kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa yang sedang beribadah doa rosario.