Sejauh ini, Agam menjadi kabupaten yang paling banyak terdampak. Sementara itu, wilayah di sekitarnya, sepert Kabupaten Tanah Datar mengalami dampak yang lebih kecil.
Berdasarkan penuturan warga sekitar Tanah Datar, ditemukan 24 rumah dan 12 jembatan yang terdampak banjir lahar dingin.
Penyebab banjir lahar dingin Sumatera Barat
Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir lahar dingin yang terjadi di Sumatera Barat ini adalah hujan deras dengan durasi panjang.
“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung lebih intensif oleh karena fenomena Sirkulasi Siklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” ujar Dwikorita pada pers virtual hari Minggu (12/5) lalu.
Tak hanya itu, Dwikorita juga menyebutkan bahwa material lahar dingin sebenarnya berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng puncak gunung.
Imbauan BNPB
Sejak Minggu malam, tepatnya pukul 20.35 WIB, BNPB telah mengimba masyarakat di sekitar bantaran sungai dengan hulu Gunung marapi untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Setali tiga uang, BMKG meminta stakeholder untuk terus memonitor prakiraan cuaca dan potensi peringatan dini. Demikian update bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat.
Baca Juga: Ratusan Warga Ampek Angkek Terdampak Banjir Bandang Gunung Marapi, Belasan Rumah Rusak Berat
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri