Usai dari foto bersama, keduanya lantas berjalan menuruni anak tangga untuk keluar dari Istana Negara. Berjalan di antara keduanya, ada Menko Polhukam Hadi Thahjanto. Hadi bahkan menggandeng tangan Burhanuddin di sisi kan dan menggandeng tangan Listyo di sisi kiri.
"Inget ya sudah gandengan lho," ujar Hadi.
Usai turun, mereka bertiga menaikin buggy car atau mobil golf. Turut naik di mobil yang sama, ada Panglima TNI Jenderal Agus dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Listyo enggan menanggapi pertanyaan yang diajukan terkait isu yang beredar.
"Tanya sama yang nanya," ucap Listyo menanggapi pertanyaan.
Sebelumnya, Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah dikuntit oleh dua orang yang diduga sebagai anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Satu diantaranya tertangkap basah saat mengungit Febrie yang tengah makan malam di salah satu restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5/2024) lalu.
Berdasar informasi yang beredar, kedua orang diduga anggota Densus 88 itu datang dengan berjalan kaki. Mereka mengenakan pakaian santai dan masker.
Sementara Febrie datang bersama satu ajudannya dan motor Patwal Polisi Militer. Febrie saat itu tengah makan malam di ruang VIP yang berada di lantai dua.
Baca Juga: Heboh Jaksa Agung Muda Kejagung Dibuntuti Densus 88, Apa ciri-ciri Anggota Densus 88?

Salah satu orang yang diduga anggota Densus 88 secara diam-diam merekam aktivitas Febrie. Namun hal itu dicurigai ajudan Febrie.
Kemudian ajudan Febrie tersebut langsung menghampirinya. Sementara satu orang lainnya yang diduga juga anggota Densus 88 melarikan diri.
Adapun anggota Densus 88 yang terciduk berinisial IM dengan pangka Bripda. Saat itu, Bripda IM menyamar sebagai karyawan di perusahaan BUMN dengan menyamarkan inisialnya menjadi HRM.
Febrie sendiri mendapat pengawalan dari Polisi Militer semenjak Kejagung mengusut kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun.
Buntut dari peristiwa ini, keesokan harinya Kejaksaan Agung digeruduk oleh kendaraan taktis (rantis) dibelakang kendaraan tersebut, ada juga pasukan yang menggunakan motor trail dengan personel lengkap membawa senjata laras panjang, pada Senin (20/5) lalu.
Keesokan harinya, Kejaksaan Agung mendapat tamu, dari pesawat tanpa awak alias drone, Selasa (21/5). Namun belum diketahui siapa pihak yang mengoperasikan drone tersebut.