Kronologi Polisi Nyabu
Zainul dan Zulkarnaen ditangkap pada awal Januari 2024 usai membeli sabu dari Rinto (DPO) polisi di Leihitu.
Satu paket sabu seharga Rp500 ribu itu kemudian digunakan kedua terdakwa di belakang Puskesmas Hitu lalu kembali ke Kota Ambon dengan menggunakan mobil dinas Polda Maluku yang digunakan mereka.
Menurut jaksa, terdakwa Zulkarnaen awalnya menjemput Zainul di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon dengan menggunakan mobil dinas jenis double cabin Nomor Pol 700-XVI milik Biro Logistik Polda Maluku.
Kemudian kedua terdakwa menuju Desa Hila, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah menuju rumah kediaman Rinto sekitar pukul 15:30 WIT.
Setelah mendapatkan satu paket narkoba jenis sabu, keduanya hendak pulang ke Kota Ambon namun terdakwa Zulkarnaen bertanya barang tersebut mau dipakai di mana dan dijawab Zainul agar dipakai di belakang gedung Puskesmas Hitu.
Kemudian pada pukul 19:00 WIT, keduanya kembali menuju Kota Ambon dan dicegat saksi Falentinus Seda bersama timnya dan menemukan sejumlah barang bukti di antaranya bong sabu, plastik klem bening tempat menyimpan sabu, serta satu buah kotak bening.
Saksi Falentinus bersama timnya telah menerima informasi tentang adanya dugaan penyalahgunaan narkoba di Desa Hitu.
Setelah diinterogasi, kedua terdakwa juga mengaku baru selesai mengkonsumsi sabu yang dibeli dari seseorang bernama Rinto.