Festival ini juga diramaikan dengan atraksi keahlian menusuk diri peserta dengan pisau ataupun tombak tajam tapi tidak meninggalkan bekas luka, agak mirip dengan tradisi Tatung di Singkawang di Kalimantan Barat.
Pada tahap ini, ribuan potongan kertas doa kuning hendak ditemplekan pada kapal disertai doa-doa dari orang-orang kepada leluhur mereka, sebelum kapal itu akhirnya terbakar. Festival tersebut juga diadakan berbagai kegiatan lain seperti lomba perahu nelayan, pertunjukan seni budaya dan pasar malam.