Sejarah Bakar Tongkang, Tentang Orang Tiongkok Labuhkan Kapalnya di Tanah Kunang-kunang

Eko Faizin Suara.Com
Minggu, 23 Juni 2024 | 06:51 WIB
Sejarah Bakar Tongkang, Tentang Orang Tiongkok Labuhkan Kapalnya di Tanah Kunang-kunang
Tradisi Bakar Tongkang di Bagansiapiapi Rokan Hilir, Sabtu (22/6/2024). [Dok Mediacenter Riau]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kapal-kapal tersebut berhasil melabuhkan kapal yang ditumpanginya di tepi laut Riau karena mengikuti hewan kunang-kunang yang berkedip-kedip di tengah malam dan oleh penduduk setempat dikenal dengan nama api-api. 

Sesampainya di tanah tidak berpenghuni yang terdiri dari rawa-rawa, hutan, serta padang rumput, mereka memutuskan buat menetap dan memberinya nama Bagansiapiapi yang bermakna "Tanah Kunang-kunang". Para warga Tiongkok inipun bersumpah tidak akan kembali ke tanah air mereka dengan membakar kapal tongkang tersebut.

Imigran Tiongkok lantas menetap hingga sekarang di wilayah Kabupaten Rokan Hilir.  Festival bakar tongkang ini dirayakan setiap tahun pada hari ke-16 bulan ke-5 berdasarkan kalender tahunan Tiongkok. Tradisi ini pula yang disebut Go Gek Cap Lak (dari kata Go berarti 5 serta Cap Lak yang berarti ke-16).

Adapun replika kapal yang dibakar dalam festival tersebut bisa mencapai ukuran  8, 5 meter, lebar 1, 7 meter serta berat 400Kg. Kapal ini dibiarkan selama satu malam di Kuil Eng Hok King untuk diberkati.

Setelah itu, replika kapal tongkang diarak keliling kota sebelum akhirnya dibakar. Prosesi bakar Tongkang juga mengaitkan atraksi Tan Ki. 

Festival ini juga diramaikan dengan atraksi keahlian menusuk diri peserta dengan pisau ataupun tombak tajam tapi tidak meninggalkan bekas luka, agak mirip dengan tradisi Tatung di Singkawang di Kalimantan Barat. 

Pada tahap ini, ribuan potongan kertas doa kuning hendak ditemplekan  pada kapal disertai doa-doa dari orang-orang kepada leluhur mereka, sebelum kapal itu akhirnya terbakar. Festival tersebut juga diadakan berbagai kegiatan lain seperti lomba perahu nelayan, pertunjukan seni budaya dan pasar malam. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI