Ia melanjutkan, bakal sangat kontras apabila tolok ukur kemiskinan atau tidak dengan menggunakan ukuran pengeluaran.
"Nah, kalau kita di kampung, di desa, dengan suasana yang masih kayak gitu. Kita mau nyayur, bikin sayur daripada beli kan artinya tidak mengeluarkan. Beda kalau di kota. Kalau di kota itu mesti semua itu beli, sehingga pengeluaran kalau dibuat dengan itu tinggi."
Melihat permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bantul, Atmaji mengemukakan perlunya pembangkitan kegiatan ekonomi. Ia mencontohkan, saat ini beberapa yang bisa dimulai.
"Mulai dari menghidupkan pelabuhan ya, bisa pelabuhan penumpang, bisa pelabuhan ikan," ujarnya.
Kemudian tumbuhnya UMKM seiring pembangunan infrastruktur di kawasan selatan. Apalagi, menurutnya, saat ini ada jalur selatan-selatan yang melintasi Bantul. Potensi keberadaan infrastruktur di kawasan selatan-selatan tersebut bisa diberikan kegiatan ekonomi.
"Saya kira bisa dimulai. Apalagi DIY ini sudah punya Perda terkait dengan zona. Zona-zona daripada ekonomi yang ada di sepanjang pantai itu. Ada yang diundang untuk kegiatan pariwisata, ada yang dipakai untuk penelitian, ada yang dipakai untuk kegiatan ekonomi seperti apa, tambang dan sebagainya," ucapnya.
Meski begitu, Atmaji mengemukakan membutuhkan waktu dan proses untuk bisa membangun Kabupaten Bantul dari selatan.