Lima tahun kemudian, tepatnya 1978, Israel kembali menyerang Lebanon selatan dan mendukung milisi Kristen lokal yang disebut Tentara Lebanon Selatan (SLA).
Hizbullah sendiri berdiri pada 1982, pasukan yang dibentuk oleh Pengawal Revolusi Iran untuk melawan invasi Israel.
Tahun setelah itu, Israel sebenarnya justru menarik diri dari Lebanon. Pada periode 1983-1985 memilih berjaga di perbatasan Lebanon Selatan.
Pasukan Hizbullah tetap mengobarkan perang gerilya melawan pasukan Israel. Tahun 1993 Israel menyerang Hizbullah. Serangan balasan dilakukan Hizbullah pada 1996 yang lalu Israel menyerang Lebanon 17 hari dan menewaskan lebih dari 200 orang.
Di era 2000-an, konflik antara Hizbullah dengan Israel terus memanas. Hizbullah pun berhasil menduduki wilayah Lebanon selatan.
Serangan-serangan terus berlanjut, Israel menyerang wilayah tersebut. Terjadi perang 5 minggu pada 2006 yang mengakibatkan 1.200 orang tewas.
Penyebab peperangan, karena Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman di wilayah perbatasan. Sedangkan bagi Hizbullah Israel merupakan negara ilegal yang berupaya menduduki tanah Palestina.