Meskipun ditegur oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, agar menghentikan upaya mereka, pasangan ini bersikeras bahwa membawa anak tersebut ke Amerika Serikat adalah prioritas utama mereka.
Ketika ditanya apakah keputusan itu didasari oleh bias Barat yang menganggap anak akan lebih baik di AS daripada di Afghanistan, Stephanie menjawab bahwa mereka ingin memberikan anak tersebut kehidupan yang lebih baik sesuai dengan prinsip kebebasan dan kebahagiaan yang mereka yakini.
“Mereka memiliki mentalitas bertahan hidup,” katanya tentang orang-orang Afghanistan.
“Kami percaya pada kehidupan, kebebasan, dan pengejaran kebahagiaan. Dan kami ingin dia memilikinya.” Stephanie.