Suara.com - Sholat Tahajud adalah sholat sunah yang dilaksanakan pada malam hari, sehingga sering disebut juga sebagai sholat Lail (sholat malam) atau Qiyamul Lail. Lantas, Sholat Tahajud berapa rakaat yang bagus?
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk rutin mengerjakan sholat Tahajud. Sholat ini mencerminkan ketakwaan dan kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT.
Melaksanakan sholat Tahajud memerlukan usaha yang besar karena dilakukan pada saat manusia biasanya beristirahat setelah aktivitas seharian. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang bertakwa dan memiliki kecintaan kepada Allah SWT yang mampu melakukannya secara konsisten setiap malam.
Hukum Sholat Tahajud
Sholat Tahajud adalah sholat sunah yang dilakukan setelah seseorang terbangun dari tidurnya di malam hari, meskipun tidurnya hanya sebentar.
Hukum sholat Tahajud adalah sunnah muakkadah, artinya ibadah ini sifatnya sunah namun sangat dianjurkan untuk rutin dikerjakan. Keutamaan sholat ini didukung oleh dalil-dalil dari Al-Qur'an, sunnah Nabi Muhammad SAW, serta ijma’ para ulama.
Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Mengutip dari Buku "Shalat Tahajud Cara Rasulullah SAW: Sesuai AlQur'an & Hadits" karya Ust. Hamdi El-Natary, terkait jumlah rakaat dalam sholat Tahajud, sebenarnya tidak ada batasan tertentu. Jika situasi tidak memungkinkan, cukup melaksanakan sholat Witir tiga rakaat atau satu rakaat setelah sholat Isya.
Namun, jumlah rakaat yang paling disarankan dan dianggap paling kuat adalah sebelas rakaat, termasuk tiga rakaat sholat Witir. Sholat ini bisa dilakukan dalam susunan 4+4+3 (4 rakaat sholat Tahajud + 4 rakaat sholat Tahajud + 3 rakaat sholat Witir).
Atau bisa juga 2+2+2+2 (sholat Tahajud diikuti dengan tiga rakaat sholat Witir yang bisa dilakukan dengan pola 2+1 atau tiga rakaat sekaligus).
Waktu Menunaikan Sholat Tahajud
Sholat Tahajud bisa dilakukan pada awal, tengah, atau akhir malam, dengan syarat sholat Isya telah dikerjakan sebelumnya. Namun, waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah pada akhir malam atau sepertiga malam terakhir.
Baca Juga: Bacaan Ayat Kursi Tulisan Arab dan Artinya
Bagi umat Muslim, sepertiga malam terakhir adalah waktu yang dianjurkan karena waktu tersebut sangat mustajab untuk berdoa.
Tata Cara Sholat Tahajud
Berikut adalah tata cara dalam melaksanakan sholat tahajud secara berurutan:
- Membaca niat sholat tahajud
- Melakukan takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat lain dari Al-Qur'an
- Melakukan rukuk
- Berdiri kembali dalam posisi itidal
- Melakukan sujud
- Mengulangi gerakan seperti pada rakaat pertama
- Membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua
- Menyelesaikan sholat dengan mengucapkan salam
Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah salam, dianjurkan membaca doa berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji hanya untuk-Mu. Engkau yang menopang langit, bumi, dan seluruh makhluk di dalamnya. Segala puji hanya bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan semua isinya. Engkau cahaya langit, bumi, dan segala yang ada di dalamnya.