Penyiksaan, Pemerkosaan, dan Pelecehan: Kesaksian Warga Palestina Mengungkap Kekejaman di Tahanan Israel, PBB Bertindak

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 13 Maret 2025 | 06:12 WIB
Penyiksaan, Pemerkosaan, dan Pelecehan: Kesaksian Warga Palestina Mengungkap Kekejaman di Tahanan Israel, PBB Bertindak
ilustrasi pelecehan seksual (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mohamed Matar, seorang warga Tepi Barat, mengatakan bahwa ia menderita penyiksaan selama berjam-jam di tangan agen keamanan dan pemukim, meskipun polisi Israel menolak untuk campur tangan.

Hanya beberapa hari setelah serangan 7 Oktober, ia dan aktivis Palestina lainnya pergi untuk membantu melindungi komunitas Badui yang menghadapi serangan pemukim.

Saat mereka meninggalkan kompleks tersebut, mereka dikejar dan ditangkap oleh sekelompok pemukim, yang katanya bergabung dengan anggota badan keamanan Shabak Israel.

Ia dan dua pria lainnya ditutup matanya, ditelanjangi hingga ke pakaian dalam, dan tangannya diikat sebelum dibawa ke kandang kuda di dekatnya.

"Pemimpin itu berdiri di atas kepala saya dan memerintahkan saya untuk memakan ... kotoran domba," kata Matar.

Di hadapan puluhan pemukim, pria itu mengencingi ketiga orang itu dan memukuli mereka dengan sangat parah selama hampir 12 jam penyiksaan itu sehingga Matar berkata dan menangis: "tembak saja kepala saya".

Pria itu, katanya, melompat ke punggungnya dan berulang kali "berusaha" memperkosa saya dengan tongkat.

Sambil menahan tangis, Matar menunjukkan kepada Sidoti sebuah foto yang diambil oleh para pemukim yang memperlihatkan ketiga pria yang ditutup matanya tergeletak di tanah dengan pakaian dalam mereka.

Foto-foto lain yang diambil setelah kejadian itu memperlihatkan ia dengan memar besar di sekujur tubuhnya.

Baca Juga: Penyiksaan Mengerikan Direktur RS Gaza di Penjara Israel: Kesaksian Pengacara Mengungkap Fakta Brutal

Berbicara kepada wartawan setelah kesaksiannya, ia berkata ia telah menghabiskan waktu berbulan-bulan "dalam kondisi syok psikologis".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI