Nilai dari Rakyat 'Hampir Cukup' untuk Prabowo-Gibran, Tapi Isu Korupsi Jadi Sorotan Utama!

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2025 | 16:56 WIB
Nilai dari Rakyat 'Hampir Cukup' untuk Prabowo-Gibran, Tapi Isu Korupsi Jadi Sorotan Utama!
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebaliknya, rasa tidak yakin lebih banyak muncul dari masyarakat kota sebanyak 23 persen dan pemilih PDIP 28 persen.

Berdasarkan hasil survei masyarakat yang percaya dengan kemampuan kinerja Prabowo-Gibran, sebanyak 44 persen menilai dari sisi psikologis, yaitu karakter Prabowo.

“Masyarakat yang percaya dengan kemampuan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menjalankan programnya dengan baik melihat faktor karakter Prabowo sebanyak 44 persen, dukungan masyarakat 44 persen, dan visi misi realistis 39 persen sebagai alasan utama,” jelas Rafli.

Sementara itu, mereka yang tidak yakin menyoroti faktor korupsi sebanyak 45 persen dan besarnya jumlah kementerian mencapai 43 persen sebagai alasan utama.

Rafli Rikin dari Kawula17 (kanan). ( tangkap layar)
Rafli Rikin dari Kawula17 (kanan). ( tangkap layar)

Program MBG menjadi program paling dikenal dari pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan tingkat pengenalan mencapai 78 persen. Namun, program ini juga menjadi salah satu yang memperoleh penilaian buruk terkait pelaksanaannya.

“Program membangun infrastruktur desa, bantuan tunai, dan rumah murah bersanitasi untuk yang membutuhkan menjadi tiga program dengan NET score terendah, bersama dengan program MBG,” ujar Rafli.

Menurutnya, berbagai hambatan yang muncul dalam pelaksanaan program tersebut berkontribusi pada penurunan kepercayaan publik.

Survei ini juga mencatat perubahan tren dukungan partai politik pasca-Pemilu 2024. Partai Gerindra mengalami peningkatan suara paling tinggi sebesar 8%, sementara Partai NasDem, dan PKB justru mengalami penurunan suara yang sangat jauh, yakni Partai Nasdem mengalami penurunan 10%, dan PKB menurun 8%.

“Kenaikan suara Partai Gerindra dapat disebabkan oleh efek popularitas Presiden Prabowo Subianto,” tutup Rafli.

Baca Juga: Demo Indonesia Gelap Terus Bergulir, Mahasiswa Kembali Geruduk Istana Siang Ini: Kita Harus Bersuara!

Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI