"Enggak ada, ya harusnya disebutkan siapa, begitu loh biar jelas. Enggak ada," ujar Jokowi baru-baru ini.
Peristiwa terbaru adalah kabar tentang utusan misterius yang mengancam melakukan kriminalisasi kalau tidak mengembalikan status Jokowi sebagai kader PDIP.
Jokowi mempertanyakan apa kepentingannya mengirim utusan ke PDIP untuk meminta supaya dirinya tak dipecat.
"Lha apa, kepentingannya apa saya mengutus untuk itu," tanya dia.
![Presiden ke-7 RI, Jokowi saat ditemui di kediaman pribadinya Kampung Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (14/3/2025). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/91774-jokowi.jpg)
Pernyataan yang menyudutkan Jokowi sebelumnya dilontarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus di sela-sela acara konferensi pers yang digelar di DPP PDIP Jakarta, Rabu (12/3) lalu.
Dedy mengatakan, bahwa ada pihak yang berupaya meminta supaya Sekretaris Jenderal partai Hasto Kristiyanto segera dipecat dan memulihkan keanggotaan Presiden ke 7 alias Jokowi.
Diketahui, Hasto kini berstatus sebagai tahanan di KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku yang kini masih buron.
Bahkan, Hasto dijerat kasus karena disebut-sebut terlalu vokal mengkritik Jokowi di ujung kepempinannnya sebagai kepala negara.
Deddy mengungkapkan, permintaan khusus itu datang pada tanggal 14 Desember 2024 lalu melalui seseorang.
Baca Juga: Jokowi Vs PDIP Makin Panas, Puan Minta Semua Tahan Diri: Ingat Ini Bulan Ramadan
Jika permintaan itu tidak dipenuhi oleh PDIP, kata Deddy, bakal ada sembilan orang kader PDIP yang bakal diciduk oleh Kepolisian dan KPK.