Salut! Dua Wanita Ini Tetap Berdiri Bawa Poster Penolakan di Tengah Massa Pendukung RUU TNI

Kamis, 20 Maret 2025 | 17:55 WIB
Salut! Dua Wanita Ini Tetap Berdiri Bawa Poster Penolakan di Tengah Massa Pendukung RUU TNI
Dua Wanita Tetap Beridiri Tegak Bawa Poster Tolak RUU TNI di Tengah Masa Pendukung di Depan Gedung DPR, Kamis (20/3/2025). (Suara.com/Novian)

Lalu, aksi kembali melandai dan dilanjutkan dengan orasi-orasi yang dilakukan oleh orator pada aksi itu.

Sebelumnya, polisi mengerahkan sebanyak 5.021 personel gabungan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat atau demonstrasi dari elemen mahasiswa dan beberapa aliansi terkait Revisi UU TNI di depan Gedung DPR RI Jakarta Pusat.

"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro.

Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari mahasiswa dan beberapa aliansi terkait RUU TNI, pihaknya melibatkan 5.021 personel gabungan.

Personel gabungan tersebut terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Mereka ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI.

Jalan Gatot Subroto Ditutup

Petugas Jalan menutup sementara Jalan Gatot Subroto arah Grogol, Jakarta Barat karena ada demonstrasi penolakan RUU TNI  oleh elemen mahasiswa dan aliansi masyarakat, Kamis.

Tampak massa aksi masih terus berorasi di depan Gedung MPR/DPR RI dan jumlah mereka terus bertambah.

Aksi yang sempat hanya berada di bahu Jalan Gatot Subroto atau depan gerbang kini telah meluber ke badan jalan, sehingga petugas menutup jalan yang mengarah ke Grogol.

Baca Juga: Demo Tolak RUU TNI di DPR Diadang Polisi dan Tentara Bersenjata, YLBHI: Indonesia Makin Gelap

Sementara untuk jalan tol dalam kota dari dua arah masih dapat dilalui kendaraan dengan lancar.

Begitu juga Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang masih terpantau normal.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa pengalihan arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI bersifat situasional.

Susatyo menyebutkan, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI