Blokade Total Gaza: Ibu-Ibu Terpaksa Masak dengan Kardus Demi Hidangkan Kue Idul Fitri

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 16:27 WIB
Blokade Total Gaza: Ibu-Ibu Terpaksa Masak dengan Kardus Demi Hidangkan Kue Idul Fitri
Anak-anak di Gaza rayakan Idulfitri dengan pilu. (YT BBC Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski udara dipenuhi asap, Hussein dengan telaten menyusun adonan kue di atas nampan sebelum memanggangnya.

"Suasana di sini sangat menyedihkan. Kami telah kehilangan banyak saudara dan orang yang kami cintai, serta menghadapi krisis kemanusiaan yang sangat berat," ungkapnya.

"Kami adalah bangsa yang mencintai kehidupan. Kami tidak ingin anak-anak kami hidup dalam kekurangan. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka, meski hanya dalam jumlah sedikit," kata Hussein kepada Anadolu.

Sebelum perang, ia biasanya membuat sekitar 9 kilogram kue untuk Idul Fitri. Namun, tahun ini, dia hanya mampu membuat 1 kilogram, sebagai upaya untuk memberikan sedikit kebahagiaan bagi anak-anak yang terdampak konflik.

Walau duka menyelimuti, ia meyakini bahwa merayakan Idul Fitri merupakan salah satu "syiar Allah yang perlu dihidupkan kembali."

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group wilayah kerja Makassar akan menggelar pelaksanaan Salat Idulfitri 1445 Hijriah/2024 Masehi [SuaraSulsel.id/Humas Pelindo]
Ilustrasi salat Idulfitri [SuaraSulsel.id/Humas Pelindo]

Cahaya Kebahagiaan di Tengah Perang

Umm Mohammed, seorang ibu Palestina lainnya, juga berusaha menghadirkan suasana Idul Fitri bagi anak dan cucunya dengan membuat kue.

"Kami berhasil membuat sedikit kue agar anak-anak bisa merasakan kembali ritual Idul Fitri yang terlewatkan di tengah genosida ini," katanya kepada Anadolu.

"Kesedihan menyelimuti mereka. Kami mencoba menghibur anak-anak dengan memberikan satu kue untuk masing-masing. Itu saja yang bisa kami lakukan," tambahnya.

Baca Juga: Hilal Tak Terlihat, Menteri Agama: Masih Ada Satu Hari Lagi, Mari Sempurnakan

Pada 18 Maret, tentara Israel melancarkan serangan udara mendadak ke Gaza, menewaskan 896 orang dan melukai hampir 2.000 lainnya, yang menghentikan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI