Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Oposisi Sepakat Gencatan Senjata untuk Selamatkan Korban

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 31 Maret 2025 | 15:42 WIB
Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Oposisi Sepakat Gencatan Senjata untuk Selamatkan Korban
Bangunan runtuh usai gempa di Myanmar, oposisi sepakat gencatan senjata 2 pekan (x.com)

Menurut laporan media setempat, sedikitnya 1.700 orang tewas, sementara 3.408 lainnya mengalami luka-luka akibat reruntuhan bangunan dan guncangan kuat yang merusak berbagai wilayah.

Otoritas setempat memperingatkan bahwa angka ini kemungkinan masih akan bertambah, mengingat puluhan korban lainnya masih dinyatakan hilang dan tim penyelamat masih berupaya menjangkau daerah-daerah terdampak yang sulit diakses.

Dengan infrastruktur yang rusak parah, banyak warga yang terjebak di bawah puing-puing tanpa akses cepat terhadap bantuan medis dan penyelamatan.

Di tengah situasi darurat ini, Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) mengumumkan bahwa mereka telah mengalokasikan dana hingga 1 juta dolar AS (sekitar Rp16,5 miliar) untuk mendukung operasi penyelamatan dan distribusi bantuan kemanusiaan.

Dana ini akan digunakan untuk menyediakan kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, makanan, air bersih, dan tempat penampungan bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Namun, upaya bantuan di Myanmar menghadapi tantangan besar, mengingat negara ini telah dilanda konflik berkepanjangan sejak kudeta militer pada Februari 2021.

Ketegangan politik dan konflik bersenjata yang terus berlanjut antara militer Myanmar, Tatmadaw, dan kelompok oposisi, termasuk kelompok etnis bersenjata serta Angkatan Pertahanan Rakyat (sayap militer NUG), semakin memperumit upaya kemanusiaan.

Di banyak wilayah, akses bantuan masih terbatas akibat blokade militer dan kondisi keamanan yang tidak stabil.

Meskipun NUG telah mengumumkan gencatan senjata selama dua pekan guna memungkinkan operasi penyelamatan berjalan lancar, belum ada kepastian apakah junta militer akan mengambil langkah serupa atau tetap melanjutkan operasi militernya di berbagai wilayah konflik.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Jadi 1.700, Pusat Kremasi di Mandalay Sampai Kewalahan

Di tengah bencana yang melanda, Myanmar kini menghadapi ujian berat untuk menyeimbangkan upaya penyelamatan korban gempa dan pergolakan politik yang masih membara di seluruh negeri.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI