"Sebagai putra Presiden, umum saja yang dilakukan Didit mengunjungi SBY, Megawati hingga Jokowi, hal itu juga terkait hari raya idul fitri, sangat mungkin ini kunjungan biasa, tidak terkait langsung dengan politik," kata Dedi kepada Suara.com, Selasa (1/4).
"Sebagai putra Presiden, umum saja yang dilakukan Didit mengunjungi SBY, Megawati hingga Jokowi, hal itu juga terkait hari raya idul fitri, sangat mungkin ini kunjungan biasa, tidak terkait langsung dengan politik," kata Dedi.
Ia mengatakan, Didit tidak bisa mewakili kepentingan politik dari tiga tokoh tersebut.
"Meskipun, ada relasi Prabowo dan Megawati, juga Megawati dan Jokowi yang tidak saling bertemu, tetapi Didit tidak bisa mewakili kepentingan tiga tokoh itu," katanya.
"Megawati sejak lama punya karakter cukup kuat, SBY yang secara tidak langsung berseberang dengan Megawati saja hingga kini tidak pernah bertemu dan tegur sapa, terlebih Jokowi yang secara langsung serta berulang berseberang bahkan melawan Megawati, tentu kian sulit menyatukannya," sambungnya.
Kendati begitu, Dedi menilai jika dalam kunjungannya Didit pasti membawa pesan dari Prabowo. Namun pesan itu diyakini hanya lah pesan biasa.
"Tentu, pesan itu sesuatu yang normatif, tidak secara tegas. Kecuali, jika kunjungan itu didampingi Hashim, nuansa politiknya bisa lebih mengemuka, karena Hashim lebih mungkin merepresentasikan kepentingan politik Prabowo dibanding Didit," ujarnya.
Disebut Sosok Pemersatu
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyebut putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo adalah sosok pemersatu.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap! Puan Bocorkan Kapan Megawati Akan Bertemu Prabowo, Bukan di Open House
"Saya lihat mas Didit selaku putra Presiden Prabowo harus kita apresiasi, beliau punya semangat mengumpulkan semua tokoh, tokoh-tokoh besar, tokoh-tokoh muda," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.