Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk

Selasa, 15 April 2025 | 18:20 WIB
Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
Anggota Satgas Operasi Damai Cartenz mengevakuasi jenazah pendulang emas yang menjadi korban serangan TPNPB-OPM di Kabupaten Yahukimo, Papua. (ANTARA/HO/Satgas Damai Cartenz)

Suara.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi tiga jenazah korban penembakan yang diduga dilakukan oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM).

Ketiga jenazah tersebut baru dapat dievakuasi oleh petugas pada Senin (14/4/2025) kemarin, akibat cuaca yang cukup ekstrem.

Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, proses identifikasi dilakukan sesuai prosedur standar DVI oleh tim gabungan dari RS Bhayangkara Tingkat II Jayapura dan Bidokkes Polda Papua.

"Hari ini kami update hasil pemeriksaan DVI terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi," kata Yusuf dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

Sementara itu, Commander DVI, AKBP Dr Romy Sebastian menyampaikan bahwa ketiga jenazah telah teridentifikasi berdasarkan pencocokan data antemortem dan postmortem.

"Label YHK/2025/012 teridentifikasi atas nama Sahar, YHK/2025/013 atas nama Saharudin, dan YHK/2025/014 atas nama Haidil Isdar. Data ketiganya sudah cocok dan kami telah melakukan rekonsiliasi, selanjutnya ketiga jenazah akan dimasukan ke peti mati kemudian segera diserahkan kepada pihak keluarga," ujarnya.

Kemudian, Direktur RSUD Dekai Kabupaten Yahukimo, Glenn M Nurtanyo mengatakan bahwa ketiga jenazah akan dimakamkan di Dekai karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan.

"Ketiga jenazah sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan sehingga tidak memungkinkan dipindahkan alias diterbangkan ke daerah asal. Untuk mencegah risiko penyebaran infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai," katanya.

Hingga saat ini, tim gabungan berhasil mengevakuasi 15 korban meninggal dunia serta dua korban selamat. Dua orang tersebut bisa selamat karena bersembunyi di dalam hutan selama delapan hari.

Baca Juga: Usai Identifikasi, 11 Jenazah Korban Serangan TPNPB-OPM Diserahkan ke Keluarga, Ini Daftar Namanya

Personel gabungan dari TNI-Polri masih terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk memastikan bahwa tidak ada lagi korban yang belum ditemukan.

Sebelumnya, petugas juga telah memulangkan 12 jenazah korban penembakan OPM kepada pihak keluarga.

Evakuasi Jenazah

Sebelumnya, Tim Gabungan Ops Damai Cartenz 2025 telah mengevakuasi dua jenazah korban tewas akibat penembakan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Yahukimo, Papua.

Anggota Satgas Operasi Damai Cartenz saat melakukan upaya evakuasi. [Dok. Satgas Operasi Damai Cartenz]
Anggota Satgas Operasi Damai Cartenz saat melakukan upaya evakuasi. [Dok. Satgas Operasi Damai Cartenz]

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhan mengatakan bahwa dua jenazah saat ini telah tiba di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk dilakukan proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut.

Faizal menyampaikan, bahwa proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian di tengah kondisi medan yang berat serta cuaca yang kurang bersahabat.

"Evakuasi dua jenazah korban KKB telah berhasil kami laksanakan hari ini dan telah tiba di RSUD Dekai. Selanjutnya, proses investigasi dan identifikasi akan kami lakukan secara menyeluruh guna memastikan identitas korban serta mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini," kata Faizal dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

Meski demikian, lanjut Faizal, hingga saat ini belum semua jenazah bisa dievakuasi.

Sebab, evakuasi bakal kembali dilakukan esok hari (Jumat, 15/4/2025) mengingat kondisi cuaca yang memburuk serta waktu yang sudah malam.

Faizal juga mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura ke RSUD Dekai untuk membantu proses identifikasi secara profesional dan cepat.

Sementara itu, Kepala Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo menegaskan bahwa upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan secara intensif dan terkoordinasi.

"Kami terus melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini," katanya.

Yusuf juga mengimbau, kepada masyarakat, agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan.

"Percayakan kepada aparat keamanan yang saat ini sedang bekerja maksimal," ucap Yusuf.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutedjo saat memberikan keterangan pers, Senin (7/11/2022). [Suara.com/Arif Fadillah]
Kepala Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo. [Suara.com]

Pernyataan OPM

Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan telah mengeksekusi mati 11 personel TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di wilayah operasi TPNPB.

Eksekusi ini telah dilakukan Pasukan TPNPB mulai dari tanggal 6-8 April 2025, atau hasil operasi Pasukan TPNPB selama 3 hari.

“Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut berhasil membunuh 11 anggota Militer Pemerintah Indonesia dan tiga orang lainnya luka-luka,” ungkapnya, Selasa (8/4/2025) kemarin.

Sebby juga meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera berhenti mengirimkan pasukan ke Papua.

“Kami sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera hentikan pengiriman pasukan ke Papua untuk menjadikan mereka sebagai pendulang emas, tukang bangunan, tukang bakso dan sebagainya, dan itu kami akan bunuh,” ujarnya.

“Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo,” imbuh Sebby.

Sebelumnya diberitakan, 11 orang tewas akibat penyerangan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM, di Yahukimo, Papua.

Penyerangan ini terjadi selama dua hari, yakni 6 dan 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo.

11 korban tewas mengalami luka akibat sabetan senjata tajam, terkena anak panah, hingga tembakan.

Dari 11 korban tewas, enam di antaranya telah diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

Selanjutnya, ada 35 orang penambang yang dapat menyelamatkan diri. Mereka kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara ada dua warga sipil lainnya, yang masih disandera oleh TPNPB-OPM.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI