Suara.com - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Jansen Manansang, membantah dugaan penyiksaan atau eksploitasi terhadap eks pemain sirkus. Ia pun menyampaikan cerita menurut versi dirinya.
Hal itu disampaikan Jansen Manansang dalam audiensi dengan eks pemain sirkus OCI di Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
"Mungkin saya ingin klarifikasi dulu, tidak sepihak karena sekarang kan kita sudah dirugikan nama nama, dirugikan ke mana-mana. Maklum media-media yang tidak bertanggung jawab dan belum ada kebenarannya tentu kami juga minta komisi III ada keadilan bagi kami," kata Jansen.
Ia pun meminta izin agar bisa menjelaskan keterangan menurut versi dirinya soal kasus tersebut.
"Saya mungkin menjelaskan dulu supaya mengimbangkan, karena daya terus membungkam dan pihak sirkus membungkam karena ini sudah almarhum juga orang tua kami," katanya.
Jansen lantas mencontohkan bagaimana pihaknya mengaku bertanggung jawab penuh terhadap pemain sirkus yang mengalami kecelakaan saat bermain sirkus. Ia mengaku pernah mempertanggungjawabkan pemain sirkus bernama Ida.
"Jadi kita tidak sewenang-wenang ditelantarkan, tidak pak sampai akhirnya yaitu terapi, ada juga puluhan juta terapinya," ungkapnya.
Kemudian ia mengungkapkan adanya pemain sirkus juga yang memang sengaja kabur. Terlebih, kata dia, telah menjalin hubungan gelap.
"Kalau mereka lari tentu melanggar disiplin, nah itu kan susah kami mengawasi," katanya.
Baca Juga: Ada Pelanggaran HAM Berat, Kuasa Hukum Eks Pemain Sirkus OCI Desak Kasus Dibawa ke Pengadilan HAM
"(Ada) Yang melakukan persetubuhan yang tidak jelas lalu hamil, dan digugurkan. Nah ini bukti ada hubungan gelap lagi," sambungnya.
"Ini yang mesum lagi (ada) di luar nikah itu kalau kita keluarkan keluarganya bagaimana. Ada juga yang punya istri masih juga berbuat hal itu," katanya lagi.
Ia mengaku mempunyai semua bukti-bukti terhadap apa yang telah dilakukan pemain sirkus. Apalagi ia mengaku sudah melaksanakan rekomendasi Komnas HAM terdahulu soal kasus tersebut.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI menerima aduan eks pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025). Mereka mengaku hanya ingin mencari keadilan.
Dalam agenda ini Komisi III DPR memfasilitasi mereka beraudiensi dengan pihak Komnas HAM, Taman Safari, hingga Polda Jawa Barat.
Salah satu mantan pemain sirkus bernama Yuli menyampaikan soal apa yang dialaminya. Ia mengaku mendapat perlakuan tak mengenakan.
"Kita ini semuanya kabur pak. Kabur dari sirkus itu jadi kita memang sebisa mungkin bersembunyi dari mereka agar nggak ketangkap. Soalnya saya pernah kabur tahun 86, saya ditangkap, dipukuli. Kakak saya pun gitu, kabur, ditangkap, dipukuli," beber Yuli.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni yang memimpin rapat menyampaikan pertanyaan kepada Fifi siapa yang melakukan penyiksaan terhadapnya.
"Tangkep, pukulin. Oleh pihak?," kata Sahroni.
"Pihak sircus. Itu yang melakukan Pak Frans Manansang," jawab Yuli.
"Itu sudah disampaikan ke kuasa hukum?," tanya Sahroni lagi yang kemudian langsung dijawab sudah oleh Yuli.
"Waktu itu saksinya siapa?," tanya Sahroni.
"Temen-temen," kata Yuli.
Lebih lanjut, Sahroni menannyakan soal apa yang menjadi keberatan dari para pemain sirkus tersebut. Sontak Fifi menegaskan dirinya hanya ingin mencari keadilan.
"Sekarang apa unek-unek ibu untuk disampaikan di sini di ruang ini. Apa harapan atas apa yang telah ibu terima waktu itu," kata Sahroni.
"Ya kita mencari keadilan, Pak," jawab Yuli.
"Ya kita bagaimana baiknya lah. Kita pengennya mereka diadili apa bagaimana. Soalnya kan kalau saya tidak menerima yang seperti Fifi sampai disetrum, seperti Butet dikasih kotoran gajah mulutnya," katanya.